e-WawasanHeadlineProfilWawasan

Dulu Rasib Di Al Azhar Sekarang Profesor

Berperestasi cemerlang dikancah internasional adalah sebuah capaian yang perlu diacungi jempol, itulah yang diraih oleh Prof Dr Kamaluddin Nurdin saat ini.

Putra Sulawesi  yang haus akan ilmu ini, awalnya menjabat kepala jurusan Dakwah dan Menejemen Islam dan  kini menjabat sebagai kepala jurusan program Akidah dan Agama di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Sebuah prestasi yang layak diteladani.

Kamal sebagai sapaan akrabnya lahir di Soppeng, Sulawesi Selatan tahun 1973 dari pasangan Drs. KH Nurdin Marjuni dan Hj. Munawwarah Rauf. Yang mana ayahnya sebagai pendiri Pondok Pesantren Syawarifiyyah yang terletak di Jakarta Utara.

Sejak duduk dikelas IV Madarasah Ibtidaiyah, Kamal sudah memulai menghafalkan al qur’an dengan panduan langsung Sang Ayah yang mana Beliau juga alumni sebuah pesantren ternama di Sulawesi Selatan  yaitu As ‘Adiyah.

Setelah menamatkan pendidikan jenjang sekolah dasar di MI At Taqwa Makassar, Kamal kecil sudah memulai perantauannya untuk menggali ilmu lebih dalam dan pelayaranpun berlabuh dikota Jakarta tepatnya di Pondok Pesantren Darul Rahman dibawah asuhan ulama karismatik Jakarta KH Syukron Makmun.  Pada tahun 1987-1989 selanjutya ia berpindah di MTs Al Ittihadiyah dan menamatkan jenjang sekolah menengah pertama disekolah itu.
Kemudian kamal melanjutkan Aliyah di Madrasah aliyah Al Khairiyah sampai tamat pada tahun 1991.

Perantauanpun dimulai kembali, dengan destinasi bumi Para Nabi Mesir, ia menginjakkan kaki pertamanya pada tahun 1992 dan terdaftar di Universitas Al Azhar Tanta. Mesir memang memberikan berjuta juta kenangan untuk Kamal, pada tahun pertama Ia terpaksa harus menerima kenyataan pahit sebuah kegagalan, dinyatakan Rasib dengan 3 maddah salah satunya adalah Bahasa Inggris, sebenarnya mata kuliyah ini ia terpaksa mengulang ditahun selanjutnya dikarenakan adanya perubahan jam ujian yang disebabkan perubahan musim dari panas kemusim dingin, Ia datang keruang ujian telat 40 menit, kemudian pengawas tidak mengizinkannya untuk mengikuti ujian.

           
Kegagalan ditingkat perma tak sedikitpun membuat Kamal patah arang, ia tetap bersemangat mengejar mimpi mimpinya dan pada tahun 1997 ia sukses meraih gelar Lisence dari Universitas Al Azhar, menyandang gelar Lc tak membuatnya berhenti mencari ilmu, ia langsung melanjutkan sekolah pasca sarjananya walau diuniversitas yang berbeda yaitu di Universitas Cairo difakultas Darul Ulum.

Kamal memilih universitas ini dikarenakan slogan yang dijunjung universitas yang didirikan pada tahun 1872 ini adalah “Al jam’u baina turast wal mu’ashirah” (perpaduan antara khazanah keilmuan kelasik dan kontemporer), selama kurun waktu delapan tahun ia habiskan dikampus ini untuk meraih gelar magister dan doktoral, waktu yang relatif singkat untuk Islamic Studies ditimur tengah.

Di Darul ulum, Kamal banting stir yang tadinya di S1 ia fokus pada jurusan Syari’ah Islamiyah, namun disna ia putar haluan ke jurusan Akidah Fisafat, dikarenakan standar yang digunakan untuk medaftar dijurusan Syar’ah saat itu adalah jayyid jiddan. Awalnya sempat terbesit ragu namun dengan tekat yang begitu kuat ia mampu melaluinya dengan baik, bahkan dosen yang cukup disegani dengan kepakarannya yaitu Prof Dr  Jayland (pemikir Islam yang cukup tersohor ditimur tengah) menaruh perhatian padanya dan menginginkan Kamal menjadi asuhannya dalam menuliskan disertasi.

Diprogram doktoral, berkat bimbingan sang Duktur Jayland , Kamal mampu menyelsaikan penulisannya selama 2 tahun  yang kemudian disertasinya dicetak dipenerbit buku buku keislaman ternama timur tengah yaitu Darul Kutub Ilmiyah Beirut Lebanon.  Sebanyak sepuluh ribu eksemplar dan telah naik cetak untuk beberapa kali.

Setelah menempuh jenjang pendidikan  S3, Kamal  kembali ketanah air utuk mengabdikan ilmunya kepada umat,  ia mulai mengajar dipesantren Syawarifiyyah milik orang tuanya di Jakarta. Setahun kemudian ia menjadi dosen di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan tak lama setelahnya,  Kamal mendapatkan panggilan untuk menjadi dosen di Universitas Science Islam Malaysia, tepatnya pada bulan April 2007.

Di universitas inilah Kamal memulai dengan sangat serius meningkatkan intelektualnya di dunia pendidikan di ajang internasional, sehingga dalam 7 tahun mengabdi di USIM, Kamal telah memberikan berbagai sumbangsih keilmuan, dengan diterbitkannya 12 karya buku yang monumental dan bertaraf internasional, terbukti ketika berbagai universitas di berbagai benua mengoleksi buku  bukunya, baik di Timur Tengah, Amerika maupun Eropa, bahkan Israel dan Iran, seperti: Harvard University, Yale University, Penn University, Stanford University, National Library Of Israel, National Library Of Iran, Chigago University, Kyoto University, Uc Berkeley University, Ohio University, Cornell University, The University Of Arizona, Duke University, Washington University, New York University, Illinois University, National Library Of Australia, British Library, University Of Virginia, University Of Toronto, Columbia University, Library Of Congress, University Of Michigan, Princeton University, Leiden University, Astan Quds Razavi Library Iran.

Adapun 12 karya buku tersebut adalah sebagai berikut:
1.    نشأة الفرق وتفرقها (Perpecahan Teologi Islam) DARUL KUTUB ILMIAH, BEIRUT, LEBANON, ISBN: 2-7451-7246-8, (Page: 288). 2011.

2.    موقف الزيدية وأهل السنة من العقيدة الإسماعيليةوفلسفتها (Polemik Akidah Filsafat – Syi’ah Vs Syi’ah Vs Sunni) DARUL KUTUB ILMIYAH, LEBANON, ISBN: 978-2-7451-6255-7, (Page: 480). 2009.

3.    مسائل الاعتقاد عند الإمام القرطبي (Permasalahan Akidah Dari Perspektif Imam Qurtubi) MUASSASAH AL-’ALYA, CAIRO-EGYPT, (Page: 432). 2006.

4.    KAMUS “SYAWARIFIYYAH” SINONIM ARAB-INDONESIA + 50.000. Entry, Ciputat Press, JAKARTA, ISBN: 978-979-3245-66-9, (Page: 635). 2009.

5.    الشيعة واختلافاتها السياسية (Dalam proses penilaian cetak di Darul Kutub al-Ilmiah, Bairut 2012).

6.    العقيدة الإسلامية والفضايا الخلافية عند علماء الكلام (Dalam proses penilaian cetak di Darul Kutub al-Ilmiah, Bairut 2012).

7.    مدخل إلى علم الكلام (Pengantar Teologi Islam) UNIVERSITAS SAINS ISLAM MALAYSIA (USIM), (Page: 301). 2011.

8.    المذاهب العقائدية الإسلامية (Aliran-Aliran Teologi Islam – Perkembangan & Masalah) UNIVERSITAS SAINS ISLAM MALAYSIA (USIM), ISBN: 978-967-5295-42-3, (Page: 453).
Buku tersebut merupakan buku teks program Dakwah-FKP tahun 3, subjek “AL-FIRAQ AL-ISLAMIYAH”, 2010.

9.    الفرق الشيعية وأصولها السياسية وموقف أهل السنةمنها (Perseteruan Politik –Syi’ah Vs Syi’ah & Tanggapan Sunni) USIM, ISBN: 978983295093-6, (Page: 236). 2009.

10.    Agenda Politik Syiah, PTS Publishing, Malaysia. (Best Seller).

11.    AKIDAH ISLAM, Program Pensiswazahan Guru, USIM. ISBN: 978-967-0393-37-7 (Page: 70) (Penulis Bersama) 2012.

12.    Qiraat Nashiyyah fi al-Turats al-Islami, USIM. ISBN: 978-967-0393-16-2 (Page: 286) (Penulis Bersama). 2012.

Di samping itu Kamal juga aktif di luar kampus untuk memenuhi undangan luar sebagai narasumber di bidang kajian Syi’ah, sehingga ia menjadi pakar Syi’ah di Malaysia khususnya di kementerian Agama Malaysia yang dikenal dengan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM)  dan Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS).

Atas sumbangsih ilmiah dan jasanya dalam mengabdi di Universitas Sains Islam Malaysia, pada bulan tanggal 1 Desember 2012 Kamal dilantik sebagai Associate Professor DS 53 bidang Akidah Filsafat, di Indonesia gelaran ini setingkat dengan Profesor IV/d, dan beberapa penghargaan akademik sebelum dan sesudahnya telah diraih seperti berikut:

1.    Anugerah Khidmat Cemerlang (Excellent Lecturers) 2010. Usim, 15/06/2010.
2.    Anugerah Buku Terbaik (The Best Books, Category Of Social Science) 2010, Malaysia. Title (Mauqif Az-Zaidiyah Wa Ahli Sunnah Minal Aqidah Al-Bathiniyah Wa Falsafatuha), Publisher: Darul Kutub Ilmiah, Beirut-Lebanon. Usim, 15/06/2010.
3.    Anugerah Penulis Harapan/Aktif (Active Author In Arabic Language). Usim, 13/07/2011
4.    Anugerah Pengajar Cemerlang, Fkp-Usim, 20/09/2013.
5.    Anugerah Buku Karya Asli Fkp-Usim, 20/09/2013

Anugerah-anugerah tersebut sangat membekas dalam dirinya dan membuatnya semakin aktif dalam menulis, sekalipun berada di luar negeri, Kamal menyempatkan diri untuk memberikan coretan-coretan ilmiah melalui beberapa artikelnya yang dimuat oleh dakwatuna.com dan eramuslim.com yang menurutnya ini adalah kontribusi jarak jauh untuk membangun pemikiran Islam di Indonesia.

Baginya kunci keberhasilan dan keberkahan ilmu terletak pada dua hal, yaitu:
1.    Maju ketika orang lain berhenti, terbangun ketika orang lain tertidur, serius ketika orang lain santai, siap menerima kritikan dan saran orang lain.
2.    llmu yang dimiliki bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, istiqamah dalam ilmu yang dituntut, bukan karena mengejar dunia (pangkat, jabatan dan harta).

Peranan keluarga ikut menentukan kesuksesan seseorang dalam belajar, oleh karena itu, bagi Kamal kedua orang tuanya telah mendidiknya untuk cinta ilmu semenjak kecil, dengan menyuruhnya membaca selalu, di samping itu juga orangtua memberikan dukungan dan pengorbanan materi yang luar biasa ,terutama ketika Kamal memasuki jenjang Pascasarjana di Universitas Kairo dengan biaya kuliah yang cukup tinggi.

Adapun pengaturan waktu belajar yang dijalani Kamal saat di Mesir
sebagai berikut: lima jam ketika S1, 8 jam waktu s2 dan menghabiskan 12
jam perharinya untuk belajar diprogram doktoral. 

Dalam perjalanan menimba ilmu di Mesir, tentunya akan menghadapi berbagai ragam kendala, oleh karena itu peranan istri dan anak-anak sangat membantu, baginya istri berperan sebagai motivator dengan men-support semangat studi suami, terutama ketika menghadapi kesulitan finansial, dalam hal ini minimal istri dan anak ikut sabar dan tabah menunggu keberhasilan studi sang ayah, betul pepatah mengatakan: “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian”. Memang inilah yang diajarkan Al-Qur’an: “Inna Ma’al ‘Usri Yusran”. [Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan] (As-Syarh: 5). “Sayaj’alullahu Ba’da ‘Usrin Yusran”. [Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan] (At-Thalaq: 7).

Masa-masa belajar Profesor Kamal 

Saat kunjungan Ke Mesir tahun 2013




Bersama Mufti Mesir Syeikh Syauqi Ibrahim Abdul Karim Alam, yang juga merupakan guru Prof Kamal saat masih belajar di Al Azhar Tanta
Bincang-bincang  dengan Mufti
Saat menjadi pembicara dia acara simposium Internasional yang diadakan Fakultas Darul Ulum Universitas Kairo, yang mengambil tema tentang Kebangkitan ( Nahdhah) 
Sedang menyampaikan Materi
  Suasana tanya jawab   
Salah satu karangan Prof Kamal yang diterbitkan Darul Kutub Ilmiyah
Disertasi Beliau yang naik cetak 

Artikel Terkait