e-WawasanInfo BeritaKegiatanWawasan

Pengajian Ilmu Alat Diampuh Langsung Ustaz Bakhtiar

Wawasan, Kairo- Sabtu, (24/3/18),
mahasiswa al-Azhar asal Sulawesi mengadakan pengajian kitab “Qathrunnada”  bersama ustadz Bakhtiar Nawir, Lc., Dipl.

Pengajian perdana kitab Qathrunnada
ini, merupakan lanjutan dari pengajian sebelumnya yaitu kitab “Tuhfah al-Tsaniyah Fii Syarh Matn al-Ajurumiyah”.
Sebelumnya, kitab “Tuhfah al-Tsaniah” telah diselesaikan selama kurang lebih lima bulan dengan pertemuan sekali dalam
seminggu, setiap Sabtunya. Pengajian ini diadakan di Suuq Madrasah, Hayy
‘Asyir.
Selain mahasiswa dari Sulawesi,
pengajian juga diikuti oleh anggota dari luar Sulawesi, dengan didominasi oleh para mahasiswa baru yang memang butuh pendalaman bahasa Arab
sebagai dasar untuk memahami materi perkuliahan nantinya.
Sebelum menguraikan isi kitab, Ustaz Bakhtiar terlebih dahulu memberikan
motivasi dan kiat-kiat belajar di awal pengajian.
Dalam majelis ilmu yang diampuh oleh
sesepuh KKS (Kerukunan Keluarga Sulawesi) tersebut, beliau mewejangi para mahasiswa mengenai enam perkara
yang perlu diperhatikan dalam belajar.
“Menuntut ilmu itu haruslah
dengan kecerdasan. Cerdas di sini adalah
bagaimana kita mampu membedakan mana kegiatan yang harus di dahulukan. Ketika
kegiatan itu mengganggu waktu pelajaran. Maka cara menjaga  kecerdasan tersebut, ialah dengan
meninggalkannya. Kedua, kesungguhan dalam menuntut ilmu. Kesungguhan di sini
ialah istimrar, artinya berkelanjutan. Dalam menuntut ilmu haruslah istiqomah
dan sesuai dengan manhaj yang ada. Ketiga, semangat yang harus selalu ada.
Keempat, adanya tunjangan hidup. Penuntut ilmu haruslah memiliki bekal (materi)
yang cukup dalam menuntut ilmu bisa didapatkan. Kelima, adalah petunjuk seorang
guru. Belajar haruslah dengan berguru. Karena membaca kitab tanpa pembimbing
sama sekali tidak bermanfaat. Ilmu yang guru dapatkan selama bertahun tahun
bisa diberikan kepada kita dalam hitungan jam. Selain itu, kita jug harus
mencari guru yang tidak hanya mengajar, namun juga mendidik, yang tidak hanya
menambah ilmu, namun juga memberikan semangat batin, seperti Maulana Syekh Ali
Jum’ah. Dan yang keenam, adalah bahwa ilmu itu didapatkan dengan membutuhkan
waktu yang panjang. Jangan sekali-kali ingin mendapatkan ilmu dengan
instan.” Terang erang beliau mewanti-wanti anak didiknya.
Beliau juga mengatakan bahwa,
“Jadilah alumni Azhar yang siap pakai. Baik itu dalam Bahasa Arab,
Fiqhi, Ilmu al-Qur’an, dan lainnya. Karena pada dasarnya, masyarakat tidak
memandang kita mengambil jurusan apa di perkuliahan, namun mereka tahunya bahwa
alumni al-Azhar itu selalu bisa,  khusunya
dalam Bahasa Arab.” Ungkap Ustaz Bakhtiar.
Semoga pengajian ini menjadi awal yang
baik bagi mahasiswa baru pada umumnya dan KKS (Kerukunan Keluarga Sulawesi)
pada khususnya.


Reporter: Haedir Zulfikar
Editor: M. Arizal A

Artikel Terkait