Kegiatan

Pembekalan Kuliah Marhalah Ruwaqun Najah; Al-Azhar Adalah Manhaj

                Wawasan, Kairo- Kerukunan Keluarga Sulawesi
(KKS) mengadakan pembekalan dengan tema “Mengokohkan Niat dan Membangun
Karakter Yang Bermanhaj Azhary” untuk anggota marhalah Ruwaqun Najah. Pembekalan
ini dimoderatori oleh saudara Fikri Arif, kemudian dihadiri oleh tiga pemateri
dari senior KKS pada hari Sabtu, 8 Septermber, di Baruga Sulawesi, Distrik 9,
Kota Nasr, Kairo.
  
Acara ini disambut dengan
penuh sumringah oleh teman-teman RN. Ruwaqun Najah, itulah nama marhalah bagi
mahasiswa Al-Azhar KKS tahun kedatangan 2017. Atas inisiatif Dewan Pengurus KKS
yang sekarang, diadakanlah pembekalan guna membantu adik-adik yang akan segera
terjun ke dalam dunia perkuliahan Al-Azhar. “Pembekalan ini bertujuan untuk
mengokohkan niat dan memperjelas arah proses perkuliahan dan talaqqi
yang akan ditempuh oleh (teman-teman) marhalah Ruwaqun Najah kedepannya.” Ucap
ketua satu Dewan Pengurus KKS, Muhammad Nasrul Bachtiar.
Dimulai pada pukul 14.30 Wlk,
acara diawali dengan sambutan ketua panitia dan juga Bapak Penggawa KKS.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan dari para pemateri. Adapun ketiga
pemateri senior yang diundang sebagai narasumber dalam acara ini, ialah Ustadz
Fakhrul Washil Ghalib Lc.dipl, Ustadz Mahkamah Mahdi Lc. MA., dan pemateri yang
terakhir adalah Ustadz Halim Bahri Darwis Lc.
Salah satu topik yang diangkat
dalam pembekalan kali ini meneganai sosok Azhari sejati. Yang mana ia adalah
seorang yang mengamalkan manhaj al-Azhar dan bukan seorang yang sekadar lulus
dengan syahadah dari Universitas al-Azhar. “Al-Azhar adalah manhaj. Siapapun
yang berpegang teguh pada manhaj ini, walaupun dia tidak pernah datang ke
Mesir, maka dia adalah Azhary. Akan tetapi, siapapun yang tidak berpegang teguh
pada manhaj ini, walaupun dia menggunakan imamah dan memiliki 100 syahadah
Al-Azhar, maka dia bukanlah Azhary.” Ucap Ustadz Fakhrul Wasil.
Acara ini berlangsung dengan
sukses dan lancar berkat panitia dan pengurus yang turut berkonstribusi. Walau
sempat jeda selama tiga kali untuk mendirikan sholat, acara ini tetap
berlangsung dengan meriah tanpa adanya kendala yang berarti. (Zuhair)

Artikel Terkait