Tentang KKSWarta

Mengenang Jasa Gurutta Yunus Shamad, Warga KKS Adakan Yasinan dan Doa Bersama

Suasana doa bersama mengenang wafatnya Gurutta Yunus Shamad. (Sumber foto: Reza)

Wawasan,Kairo 15
September 2019
, suasana
duka meliputi Baruga KKS saat pembacaan Surah Yasin dan doa bersama untuk
Almarhum  Gurutta Dr. KH. M. Yunus
Shamad, Lc
., MM.
Beliau dikabarkan wafat dalam usianya yang ke-66 lewat tiga hari sejak hari
ulang tahunnya , “Tepat tiga hari sejak kami mengucapkan selamat ulang tahun
yang ke-66 padanya
,” tutur adik beliau Ustadz Amin Samad Lc., MA. Beliau lahir di Pinrang, 12
September 1953 dan wafat 15 September 2019 di RS. Wahidin Sudiro Husodo
Makassar setelah azan subuh berkumandang.

Warga Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) berduka dengan wafatnya ulama
kharismatik dari tanah Sawerigading, mengingat beliau adalah salah satu
perintis berdirinya KKS pada tahun 1977.
Beliau juga merupakan salah satu tokoh KKS yang berkiprah
besar di bidang pendidikan bagi pelajar Indonesia bahkan pelajar
Negeri Jiran Malaysia dan Brunei saat itu. Ibu
Rahayu adalah salah satu saksi hidup sepak terjang beliau semasa masih duduk di
bangku kuliah Universitas al-Azhar al-Syarif
.

“Pak Yunus itu orangnya terkenal pandai, mengingat saat itu
Kegiatan bimbingan belajar di kalangan mahasiswa al-Azhar banyak diampu oleh pelajar
asal Sulawesi, dan beliau salah satunya. Dan beliau itu nggak milih-milih dalam
ngajar, nggak cuma orang Sulawesi saja yang diajar oleh beliau, tapi semua
mahasiswa yang membutuhkan bimbingan diajar oleh beliau bahkan sampai mahasiswa
negara tetangga juga diajar
, ungkapnya.

Kepekaan sosial beliau sangatlah tinggi, salah satu teman seperjuangan
beliau dr. H. Surya Darma berkata bahwa dirinya adalah salah satu orang yang
dibantu oleh beliau sehingga berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas
Kedokteran Universitas al-Azhar, “Saya itu
dulu dipungut oleh Pak Yunus Shamad saat saya tinggalkan Indonesia untuk
bekerja di Saudi Arabia karena saya tidak lulus tes kedokteran di UNHAS
Makassar, saya frustasi hingga saya berjumpa dengan beliau dan mengurus saya
hingga saya bisa menjadi dokter
.

Beliau juga sangat
memperhatikan kehidupan dan kegiatan belajar warga KKS, “Kami dulu di tahun
’80-an hanya ada lima orang anggota perempuan KKS, setiap hari kami dijenguk
oleh beliau meski hanya sekedar menanyakan tentang kesulitan kami dalam
pelajaran, sehingga kami merasa sudah seperti adik kandung beliau.
Gurutta Yunus Shamad itu orangnya loyal
dan ikhlas, dan tak ada perkataannya yang pernah menyakiti hati
, tutur Ibu Rahmatia. (Mujahid Sam)

Artikel Terkait