Covid-19MasisirWarta

Terima Bantuan dari KKS, Pasien Positif Covid-19: Saya Tidak Menyangka

Ilustrasi tes PCR negatif. (Sumber: https://tekno.tempo.co)
Ilustrasi tes PCR negatif. (Sumber: https://tekno.tempo.co)

Wawasan, Kairo—“Saya juga nggak nyangka kalau ada uang dana tes ulang yang diberikan kepada saya, saya sangat bersyukur. Dan saya berterima kasih kepada KKS yang telah banyak membantu saya,” ungkap Pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 berinisial NW, yang juga merupakan salah satu warga Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Mesir.

NW yang diisolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari itu, dinyatakan negatif Covid-19 setelah melakukan tes ulang pada Senin, (27/7) kemarin, di Laboratorium Kemenkes Mesir. Ia mengaku senang setelah mendapatkan hasil tersebut.
“Ini semua berkat doa dan support teman-teman, senior-senior, terutama KKS sehingga saya bisa sembuh dan dinyatakan negatif,” imbuh NW kepada kru Wawasan via Whatsapp.
NW mengungkapkan bahwa selama masa isolasi itu, yang paling banyak merawatnya adalah dari kekeluargaannya sendiri, yaitu KKS Mesir, terkhusus bagian kesehatan KKS Mesir, Punggawa KKS Mesir, juga ketua Keputrian KKS Mesir. 
Ia banyak mendapatkan bantuan dari mereka berupa vitamin, makanan, susu, habbatusauda, dll. Selain KKS Mesir, KBRI dan PPMI pun turut membantu menyediakan bantuan logistik makanan, vitamin, dll.
“Mereka sangat luar biasa, kinerja mereka betul-betul sangat diacungi jempol. Alhamdulillah, mereka sangat bagus dan is the best,” ucapnya.
NW juga turut bercerita ketika pertama kali ia dinyatakan positif OTG Covid-19 setelah melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Kala itu, ia merasa cukup waswas dan sedih karena tiba-tiba menjadi korban positif OTG Covid-19. Namun di balik semua itu, menurutnya ada banyak hikmah yang dapat diambil.
Terakhir NW berpesan kepada seluruh Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir), agar tidak meremehkan protokol kesehatan yang ada, seperti menjaga jarak atau social distancing, menggunakan masker ketika keluar rumah, dan lain sebagainya. Menurutnya, itu sangat berpengaruh, meskipun tidak ada gejala, bisa jadi orang akan terkapar Covid-19 jika tidak mematuhi protokol kesehatan tersebut.
“Jikalau ini semua Masisir diwajibkan tes PCR, mungkin 50% terpapar positif (Covid-19) dengan status OTG,” pungkas NW di akhir wawancara. (Defri Cahyo Husain)

Artikel Terkait