MasisirTentang KKSWawancara

Berangkatkan 54 Camaba Al-Azhar, Biaya Administrasi Mediator ICATT Capai 24 Juta Rupiah

Ilustrasi Keberangkatan Mahasiswa (Sumber: https://images.app.goo.gl/hanafdb5j5oQSTTj7)

Wawasan, Kairo—Biaya administrasi Calon Mahasiswa Baru (Camaba) Universitas Al-Azhar Kairo yang akan berangkat ke Mesir melalui mediator Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT) mencapai 24,1 juta rupiah bagi yang ingin berasrama, dan 16,5 juta rupiah bagi yang tidak.


Menurut Ilham Iskandar, salah seorang pengurus ICATT, biaya administrasi tersebut sudah mencakup semuanya, mulai dari pengurusan, pemberkasan, asrama atau tempat tinggal di Mesir, hingga tiket keberangkatan domestik internasional ke Mesir.


“Secara keseluruhan, (Camaba) khusus dari Sulawesi ada sekitar 60 orang lebih, tapi yang mendaftar melalui ICATT sebanyak 54 Camaba,” ungkap Ilham ketika diwawancarai kruWawasan, Selasa, (1/9).


Lambang ICATT (Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=129751872056469&set=gm.240554917250332&type=3)


Berdasarkan penuturan Ilham, para Camaba ICATT tersebut rata-rata berasal dari Sulawesi Selatan (Sulsel), tapi ada juga yang berasal dari luar Sulsel. Kebanyakan dari mereka juga didominasi oleh alumni Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) Mangkoso, dan MAN Program Keagamaan (PK).


Kini, pihak mediator ICATT telah menetapkan seluruh berkas para Camaba, dan sekarang masih dalam tahap pemberkasan di Jakarta.


Ilham juga mengungkapkan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini ICATT hanya memberangkatkan Camaba yang telah mengikuti Daurah Lughah (Kelas Bahasa-Red) di Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA)Jakarta. 

“Semua melalui jalur PUSIBA,” tegas Ilham via WhatsApp


Hal tersebut disebabkan tes seleksi ke Timur Tengah tahun ini, yang biasanya Kementerian Agama (Kemenagadakan tiap tahun, ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penundaan tes seleksi itu terjadi karena masih aktifnya pandemi COVID-19.


Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai kapan Camaba ICATT itu akan berangkat ke Mesir. Menurut salah seorang pengurus ICATT tersebut, pihak yang terkait masalah ini adalah Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA), Kedutaan Mesir di Indonesia, Pemerintah Mesir, sertaUniversitas Al-Azhar Kairo

“Kami menunggu info dari pihak terkait,” pungkas Ilham. (Azhar)

Artikel Terkait