Al-AzharMasisirSDC

Klarifikasi Pernyataan di SDC, Khairil Ansyari: Orang yang Punya Analisis Kuat yang Bisa Paham

Khairil Ansyari (kiri). (Gambar: Dok. Panitia SDC)

Wawasan, Kairo—Terkait pernyataan Khairil Ansyari, Aktivis Sosial Pelajar dan Warga Negara Indonesia (WNI) di Mesir, dalam Students Dialogue Community (SDC), Rabu (7/10), di Auditorium Wisma Nusantara itu, Ansyari menegaskan orang-orang yang punya analisis kuat yang bisa memahami kata-katanya tersebut.

“Terkait redaksi yang mengatakan bahwa dengan biaya 40 juta (untuk angkatan pertama-Red) di PUSIBA (Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab) itu, hanya anak-anak koruptor, pengusaha, atau pejabat saja yang bisa masuk ke sana, itu kalau anak-anak tafsir itu sudah paham maksudnya,” ujar Ansyari kepada kru Wawasan, Kamis, (8/10), via WhatsApp.


Ia menjelaskan, memang secara kasat mata terkesan kasar, kejam, atau menuduh. Tetapi untuk artinya sendiri menurutnya, hanya anak-anak orang kaya, anak-anak yang tidak memikirkan untuk dapatkan uang dengan cara bekerja keras, yang bisa ikut atau masuk dalam PUSIBA.


“Dengan kita tak tahu fasilitas, pelayanan, servis yang diberikan, atau pengajaran yang ada di PUSIBA itu, kemudian harus diminta 40 juta, itu hanya orang-orang atau anak-anak yang berasal dari keluarga kaya, yang sudah sangat kaya, yang tidak memikirkan bagaimana letihnya mencari duit,” tambahnya.


Untuk menjelaskan hal itu, Ansyari mengatakan, seorang yang pengusaha, atau ayah atau keluarganya seorang pejabat, itu gampang mencari uang, maka seorang koruptor pun gampang dan mudah dalam menghasilkan uang. 

Akan tetapi menurutnya, bagi orang-orang yang dari keluarga kaya, namun harus mencari uang dengan keringat yang bercucuran, waktu yang banyak, dan dengan cara yang susah, itu akan berpikir 1000 kali untuk masuk ke PUSIBA dengan biaya sebesar itu. (Defri)

Artikel Terkait