Kegiatan

KKS Adakan Diskusi Antar Almamater, Bahas Pesantren dan Radikalisme

 

Skill Development Center (Gambar: dok. BKA)

Wawasan, Kairo- Fathur Baldan Haramain, Anggota Badan
Koordinasi Almamater (BKA) mengungkapkan,
judul
yang menjadi titik Skill Development Center (SDC)
kali ini adalah “Pesantren: Solusi Menekan Radikalisme?” Judul ini berdasarkan kesepakatan almamater-almamter di bawah naungan KKS. Diskusi ini diadakan
untuk meningkatkan silaturahmi antar
almamater,
ajang bertukar
pikiran,
mengasah keterampilan diskusi, keterampilan debat, serta
menghargai perasaan orang lain
.

 

“Kami harap, semoga tema yang telah dibahas dalam diskusi panjang lebar hampir empat jam lebih itu, menjadi solusi terhadap apa yang kita bahas, apakah pondok pesantren punya peranan (dalam menekan radikalisme-Red) atau tidak? Ya itu tergantung perspektif dan persepsi masing-masing” ungkap Fathur kepada Wawasan pada Selasa, (24/11). 


Acara ini diisi oleh Ahmad Rusyaid Idris, Lc. selaku pihak pro dan Agus Salim Suherman
selaku pihak kontra. Delegasi-delegasi almamater juga turut serta hadir sebagai
panelis diskusi, Misbahuddin Abdul Wahab, Lc. (FK-Baiquni), Abdul Rahim Dani,
MA. (IKAKAS M
esir), Muhammad Taufiq (IKPM SUMALIA), Andi
Fadhil Andi Aderus (IADI M
esir),
Farhan Assegaf (HIKMAT M
esir)
dan Muhammad Luthfan Ilham (IKA AL IKHLAS Mesir)
.

 

Punggawa KKS periode 2020/2021, Muhammad Arizal Amir, Lc. memberikan
pendapat pribadinya tentang tema diskusi, pesantren tidak seratus persen
menekan radikalisme. Karena kenapa? Ini perlu dipahami dari awal bahwa
satu-satunya yang memiliki kesempurnaan itu adalah Allah Swt
.

 

“Jadi, sesempurna apa pun konsep yang dibuat oleh manusia, pasti
akan ada celahnya, termasuk pesantren itu sendiri” tambah
Rizal. (Said Anwar)

Artikel Terkait