Info BeritaMasisir

PPMI Adakan Jendela Nusantara, Ketua Panitia Ungkap Anak Baru Kurang Tahu Karakteristik Daerah yang Berbeda

Acara Jendela Nusantara (Gambar: dok. Wawasan)

Wawasan, Kairo- “Acara ini dibuat karena berangkat dari beberapa
kejadian dalam kalangan Masisir yang sering terjadi, misalnya ketersinggungan antar kekeluargaan. Setelah ditelusuri 
ternyata pelaku dari kejadian ini hampir rata-rata mereka anak baru, karena kurang mengetahui karakteristik daerah yang berbeda,” ungkap Muhammad Randi Zulfikar, selaku Ketua Panitia pada acara Pembukaan Jendela Nusantara, Kamis (19/11) di Aula Wisma Nusantara.

Randi juga mengungkapkan bahwa Masisir tidak boleh menyalahkan budaya, adat
istiadat, suku, kebiasaan, dan tingkah laku yang berbeda. Tapi seharusnya sebagai
mahasiswa perantau harus bisa mencari jalan keluar untuk mengenal hal tersebut. Ini alasan jendela nusantara dibuat dengan tema “Merajut Simpul Kebangsaan dengan Saling Mengenal Keberagaman.” 

Acara tersebut dimoderatori langsung oleh Menko 3 PPMI Mesir, Muhammad Syahran Hidayat, serta dihadiri utusan delegasi dari 16
kekeluargaan. Acara ini berlangsung selama 4 hari, yaitu pada tanggal 19, 22, 23 dan 24 November, yang mana setiap harinya terdapat 4 orang pemateri perwakilan delegasi
kekeluargaan.

Delegasi perwakilan KMNTB Muhammad Samsul Hadi mengungkapkan, Masisir harus selalu optimis dengan keberagaman budaya, suku, adat istiadat, karena dengan hal itu mampu menjadikan Masisir mencintai NKRI, walaupun berbeda-beda dari
setiap daerah. Hal itu ia rasa mampu membuat Masisir saling mengenal dan akan
terasa ringan ketika mengerjakan sesuatu. 

Samsul melanjutkan, perbedaan bukan menjadi masalah, namun perbedaan dapat menciptakan kebersamaan. Salah satu bukti perbedaan
contohnya suku yang berada di KMNTB terdapat adat yaitu sebelum menikah harus
mencuri calon istrinya, yang mana ini sudah menjadi tradisi daerahnya, dan pasti
tradisi-tradisi ini tidak sama dengan daerah lain.

Izzah Zulfiana Luthfia sebagai perwakilan delegasi KEMASS mengapresiasi panitia acara Jendela Nusantara, karena
mengingat kondisi pemuda sekarang ini masih jauh dari budaya, dan lebih
banyak mengikuti budaya kebarat-baratan. Maka Izzah mengajak Masisir untuk mengenal kebudayaan
tiap daerah di Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau yang pasti mempunyai adat
dan istiadat berbeda-beda dan itu wajib disyukuri.

“Dari acara Jendela Nusantara akan diterbitkan buku
sebagai pengenalan budaya masing-masing tiap kekeluargaan yang akan diberikan
pada acara Ormaba nanti, serta akan didistribusikan kepada semua
kekeluargaan. Kemudian pada tanggal 25 akan di hadirkan pemateri dari KBRI, Atase Pertahanan, dengan tema yang berbeda-beda” ungkap Ketua Panita kepada kru Wawasan. (Rasul)

 

Artikel Terkait