Al-AzharKhutbah Azhar

Terjemah Khutbah Jumat Syekh Ibrahim ِِِAl-Hudhud Jumat (30/10/2020) di Masjid Al-Azhar Al-Syarif

 

Syekh Ibrahim Al-Hudhud (Gambar: elbalad.news)

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Saya memuji
Allah Yang Maha Tinggi, Maha Mulia, Maha Luhur, lagi Maha Suci. Aku memohon
kepada Allah Swt. pertolongan, dan aku tunduk kekuasaan dan kekuatan-Nya.

Allah Swt. berfirman:

فاصدع بما تؤمرون وأعرض عن المشركين ○ إنا كفيناك المستهزءين ○ الذين
يجعلون مع الله إلها ءاخر فسوف يعلمون ○ ولقد نعلم أنك يضيق صدرك بما تقولون
(الحجر: ٩٤-٩٧)

“Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan
segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang
musyrik ○ Sesungguhnya kami menjagamu (Muhammad) dari orang-orang yang
mengolok-olok (engkau) ○ (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan
selain Allah; mereka kelak mengetahui (akibatnya) ○ Dan sungguh, Kami
mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan”

(Surah al-Hijr: 94-97)

Firman Allah Swt. “سوف
يعلمون
” benar-benar terealisasi hari ini, sebagaimana pula
firman-Nya:

وما أرسلناك إلا رحمة للعلمين (الأنبياء: ٢١)

“Kami tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali (sebagai) rahmat
bagi seluruh alam semesta” 
(al-Anbiya: 21)

Dan firman-Nya:

إنا كفيناك المستهزءين (الحجر: ٩٥)

“Sesungguhnya kami menjagamu (Muhammad) dari orang-orang
yang mengolok-olok (engkau)”
(Al-Hijr:95)

Ayat ini adalah kebenaran yang aksiomatik (tidak ditanyakan
lagi) karena terdapat dalam Al-Quran Al-Karim. Ia juga berupa mukjizat.
Orang-orang yang mengolok-olok pula, sudah ada sejak masa pengutusan Nabi
Muhammad Saw.

Jika mereka berani menghina Tuhan, apalagi orang yang diutus-Nya
seperti terhadap Nabi Muhammad Saw. Sampai dalam Al-Quran ada dua surah yang
menyinggung hal ini, yaitu di surah al-Kautsar dan surah al-Masad.

Allah Swt. berfirman:

إن شانئك هو الأبتر (الكوثر: ٣)

“Sesungguhnya orang-orang yang membencimu adalah
orang-orang yang terputus (dari rahmat Allah)”
(al-Kautsar: 3)

Setiap orang-orang yang membenci dan mengolok-olok Nabi,
maka mereka adalah orang-orang yang terputus dari rahmat Allah.

Kemudian di ayat lain Allah Swt. juga berfirman:

ورفعنا لك ذكرك (الشرح: ٤)

“Dan kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu” (al-Syarh:
4)

Ini sangat jelas bahwa Allah Swt. menampakkan pembelaan-Nya
kepada Nabi Muhammad Saw. Orang-orang semakin banyak
yang menyebut-nyebut beliau (ditinggikan sebutan namanya).

Ini merupakan pembelaan rabbaniyyah dari Allah Swt.
langsung kepada Rasulullah. Sebagaimana juga dalam surah al-Masad:

تبت يدا أبي لهب وتبّ (المسد: ١)

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa
dia!”
(al-Masad: 1)

Binasalah orang-orang yang memperolok-olok Rasulullah.
Diceritakan oleh Imam Al-Hakim bahwasanya orang-orang dahulu itu mempercayai
Rasulullah, mereka bersaksi bahwa Rasulullah adalah orang yang amanah. Mereka
menyaksikan itu selama 40 tahun. Kemudian ketika Allah menurunkan risalah
kepada Rasulullah, tiba-tiba orang mengingkari beliau. Termasuk Abu Lahab,
sampai ia mengatakan “Celakalah engkau Muhammad!” maka turunlah surah
ini untuk mengancam Abu Lahab sekaligus pembelaan Allah kepada Rasulullah.

Allah Swt. berfirman:

وامرأته حمالة الحطب ○ في جيدها حبل من مسد (المسد: ٤-٥)

“Dan istrinya itu pembawa kayu bakar ○ di lehernya, ada
tali yang dipintal”
(al-Masad: 4-5)

Di sini disebutkan istri Abu Lahab, karena bagi orang Arab
ketika istrinya disebut dengan sesuatu yang tidak pantas maka itu penghinaan
yang sangat keras.

Ketika istri Abu Lahab mengetahui hal tersebut, ia mencari
Rasulullah. Ketika itu, Rasulullah dan Abu Bakar duduk bersama, tiba-tiba istri
Abu Lahab datang mengancam ingin memukuli Rasulullah. Abu Bakar bertanya
“Wahai Rasulullah, mengapa ia mengancam ingin memukulmu? Sementara engkau
duduk di sampingku?” Rasulullah menjawab “Allah memalingkan
penglihatannya sehingga tidak bisa melihatku”

Inilah bukti firman Allah “Sesungguhnya kami menjagamu
dari orang-orang yang mengolok-olok (engkau)”

Kita marah kepada orang-orang yang membenci Rasulullah,
apalagi dengan atas nama kebebasan (berpendapat) dan hak asasi manusia.

Penerjemah: Muhammad said Anwar

Artikel Terkait