Seminar Sejarah (Gambar: dok. Wawasan) |
Wawasan,
Kairo—Dalam acara Seminar Sejarah yang diadakan Keluarga
Mahasiswa Aceh (KMA) pada Selasa (24/8), Founder Pojok Peradaban, Muhammad
Miftahuddin Wibowo, Lc., mengadakan ‘Pameran Kecil-Kecilan’ dengan
menghadirkan fisik asli dari kitab-kitab ulama nusantara yang berhasil
ditemukan di Mesir.
Sebagai narasumber dalam acara yang bertemakan “Ulama
Nusantara di Mata Dunia” tersebut, Miftah mengungkapkan bahwa sebuah bangsa
jika hanya meninggalkan warisan fisik, maka pada akhirnya akan habis. Namun,
jika warisan intelektual—seperti kitab-kitab atau karya literasi lainnya, tidak
akan habis.
“Saya pengennya selain kita teoritis di seminar,
teman-teman juga bisa melihat langsung fisiknya. Soalnya, ketika kita
belajar dengan banyak menggunakan panca indera, akan lebih terekam. Sekarang, kita mendengar dan melihat pada seminar ini. Jadi, bukan hanya sekedar
pengakuan bahwa disini ada Ulama Jawii
(red: Jawa), tapi dengan bukti juga,” ujarnya.
Mengenai tugas dan fungsi pojok peradaban, Miftah
mengatakan kepada Kru Wawasan, “Tugas kami yaitu mengumpulkan dan menyusun (karya-karya
ulama nusantara) sesuai katalog disiplin ilmunya dan juga mencari profil
pengarangnya.”
Foto Bersama Warga KMA (Gambar: dok. Wawasan) |
Muhammad Syukran selaku Gubernur Keluarga Mahasiswa
Aceh (KMA) juga menyampaikan maksud dan tujuan mengadakan acara Seminar Sejarah
yang dilaksanakan di Meuligo KMA ini supaya tidak terjadi disorientasi terhadap
warga KMA itu sendiri. (Ryan)