ArtikelEsai

Muhammad Saw di Mata Sejarawan Amerika

 

Sampul Buku 100 Orang Palling Berpengaruh Di Dunia Sepanjang Sejarah (Gambar: source perpustakaanebook.com)

Jika bulan Rabiulawal telah tiba, maka yang akan marak
diperbincangkan di kalangan masyarakat muslim pada umumnya adalah mengenai
hukum pelaksanaan maulid. Ini masih menjadi polemik yang tiada henti-hentinya
dan pasti ada saja yang akan berasumsi bahwa melaksanakan maulid itu adalah bid’ah.
Berbagai tulisan para ulama kita terdahulu akan kembali dimunculkan dari
berbagai kalangan demi untuk menangkal pemahaman-pemahaman yang miring akan hal
itu. Padahal, Nabi sendiri merayakan hari kelahirannya dengan berpuasa.
Sebagaimana Imam Muslim meriwayatkan hadis (no. 1162) dari Abu Qatadah
Al-Anshari r.a., sesungguhnya Rasulullah Saw. ditanya tentang puasa pada hari Senin,
beliau bersabda:

فِيهِ وُلِدْتُ
وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

“Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari
itu diturunkan kepadaku (Al-Quran).”

Tanpa berlama-lama pada perdebatan yang sudah jelas
jawabannya, mari kita bernostalgia dengan salah satu karya dari Michael H.
Hart, seorang ahli astronomi dan sejarah terkenal berkebangsaan Amerika Serikat
yang berjudul “100 Orang yang Paling Berpengaruh di Sepanjang Sejarah”. Pada
buku ini,  banyak di antara orang-orang
yang telah dipilih dalam 100 orang itu lahir dan hidup di zaman yang maju dan
berkembang dari segi politik dan intelektual. Kecuali Muhammad Saw., yang lahir
pada tahun 570 M di kota Mekah bagian selatan Jazirah Arab, di sebuah daerah
yang jauh tertinggal dari modernisasi, jauh dari tempat perkembangan baik dari
segi perdagangan, sejarah, budaya, dan kesenian. Ayah beliau meninggal ketika
ia masih dalam kandungan,  ibunya
meninggal ketika beliau berumur 6 tahun, dan hidup dalam keadaan yang
betul-betul serba kekurangan.

Namun, Michael H. Hart mengatakan, “Saya telah memilih
Muhammad Saw. dan menempatkannya di urutan pertama, dan janganlah merasa kaget
dengan pemilihan ini, karena memang ia memiliki hak untuk itu, dan Muhammad
Saw. merupakan satu-satunya manusia di sepanjang sejarah yang benar-benar
sukses secara sempurna dari segi tingkatan agama dan dunia. Ia berdakwah untuk
Islam lalu menyebarkannya di mana menjadi salah satu agama terbesar, sehingga
menjadi seorang pemimpin politik, militer, sekaligus pemimpin agama. Setelah 13
abad waktu wafatnya, beliau mampu memberikan pengaruh yang sangat besar, hingga
sekarang ini kita rasakan pembaharuannya yang begitu kuat.” Ini merupakan
pengakuan langsung darinya yang kemudian disampaikan juga di dalam bukunya yang
berjudul “The 100 A Ranking of The Most Influential Persons in History”.  Ia beragama Nasrani, namun sangat mengagumi
sosok Nabi Muhammad Saw.

 

Penulis:
Ryan Saputra

Artikel Terkait