Sidang pleno 2 pembahasan RAPBO (Gambar: dok Wawasan) |
Wawasan,
Kairo—Muhammad Luthfan Ilham, Menteri Koordinator 3 Persatuan Pelajar dan
Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, dalam Sidang
Pleno 2 pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO)
mengakui adanya salah kalkulasi dari panitia Indonesian Games yang
mengakibatkan utang dari salah satu kompetisi olahraga terbesar se-Masisir itu
mencapai 5.100 LE.
“Jadi, saat
hari terakhir itu kita mau mengadakan GC (Grand
Closing). Sedangkan untuk Grand Closing
itu perkiraan habis kemarin dua puluh sekian, hanya untuk grand closing. Nah, saat itu panitia
salah kalkulasi, kita menghabiskan anggaran dan pada waktu itu uang kita sudah
tepakailah semua, sedangkan di situ butuh pembelian banner, jasa sound system,
dan lainnya. Termasuk juga konsumsi dan seterusnya, hingga uang yang dipakai saat itu adalah uang personal
panitia,” lanjutnya.
Luthfan
juga menyebutkan bahwa minus 5.100 LE untuk pelaksanaan Grand Closing
merupakan hal yang sepadan. Ia menjelaskan bahwa Grand Closing merupakan
esensi dari acara tersebut, dan ia beserta kawan-kawan panitia lainnya harus
totalitas untuk itu.
Anggaran
5.100 yang dimasukkan dalam RAPBO tersebut pun menuai pro dan kontra dalam
sidang. Di mana mayoritas pendapat meminta agar anggaran ini dikaji ulang
terbebih dahulu. Mengingat dalam RAPBO termin lalu, dana yang dianggarkan untuk
Indonesian Games sudah mencapai angka 30.000 le.
Namun Ketua
Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA), Ramza Rifan mengusulkan agar nominal
tersebut tetap dimasukkan dalam anggaran. Perihal cair atau tidaknya nominal
tersebut biarlah dikembalikan pada komisi yang bersangkutan. Keputusan inilah
yang akhirnya diambil terkait anggaran untuk utang Indonesian Games. (Ichsan
Semma)