MasisirPPMIWarta

Antusiasme Peserta Surut, Menko I Sempat Niat Berhentikan Nadwah Azhariyyah

Nadwah Azhariyyah (Gambar: dok. Wawasan)


Wawasan, Kairo—Menteri
Koordinator (Menko) I Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Budi
Afriyandi mengaku sedih melihat menurunnya antusiasme peserta Nadwah
Azharaiyyah di pertengahan rangkaian acara bertajuk pengenalan Al-Azhar itu. Di
mana ia sendiri bahkan sempat menawarkan pemberhentian rangkaian acara pada
peserta di majelis hari keenam karena minimnya orang yang datang.

 

“Mungkin pertama faktor
puasa juga, yang kedua mungkin teman-teman berpikiran mungkin hanya beberapa
majelis saja, yang ketiga juga ketika pertengahan Ramadan itu panasnya lagi
naik-naiknya, dan mungkin faktor tempatnya jauh juga,” jawabnya saat
diwawancarai oleh kru Wawasan pada Kamis (5/5) terkait surutnya antusiasme
peserta di pertengahan kegiatan tersebut.


Budi pun mengaku bahwa ia
dan pihak panitia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menunjang antusiasme
peserta dalam acara tersebut, terutama dalam aspek publikasi.

 

“Pesertanya sampai grupnya
lebih, ada empat grup itu kalau dijumlahkan satu grup ada 250 orang, 250 kali 4
aja udah 1.000. itu 1.000 anak baru sekarang itu sudah hampir setengah, terus
juga dari segi publikasinya kita juga punya grup khusus keilmuan Masisir (red—Mahasiswa Indonesia di Mesir), jadi
mungkin kembali ke faktor eksternal yang tak terduga itu tadi,” ungkapnya. 

 

Nadwah Azhariyyah (Gambar: dok. Wawasan)


Ia juga menjelaskan bahwa
maksud dan tujuan dari diadakannya Nadwah Azhariyyah ini adalah memberikan
pondasi bagi Masisir dalam hal ulum as-syar’iyyah. Ia pun  menegaskan bahwa acara ini ditujukan tidak
hanya untuk mahasiswa baru saja, tapi kepada Masisir secara keseluruhan.

 

Rangkaian acara Nadwah
Azhariyyah sendiri terdiri dari 9 hari dihitung dari grand opening-nya
yang diadakan pada Sabtu (9/4) dan diisi oleh delapan majelis keilmuan yang
berlokasi di Bayt Muhammadi Muqattam. Di mana di dalamnya membahas pengenalan
tentang ilmu ushul fiqh, tasawuf, nahwu, sharf, musthalah al-hadits,
lughah arabiyyah lighairi naatiqin,
tafsir, ulum Alquran, manhaj
Al-Azhar, syarah al-hadits, aqidah, musthalah al-mazhab.

 

Kegiatan ini juga menghadirkan
syekh-syekh kibar, beberapa di antaranya adalah Syekh Muhammad Muhanna,
Syekh Ali Shaleh, Syekh Rifa’at Fauzi, Syekh Ibrahim Hud-hud, Syekh Mahmud Usman,
serta Syekh Aiman Hijaz. (Ichsan
Semma)

 

Artikel Terkait