Masisir

Adakan Pertama Kali Sosialisasi di Mesir, BAZNAS RI Siap Luncurkan Kuota Besar untuk Masisir

Sosialisasi BAZNAS RI (Gambar: dok. Wawasan)

 

Wawasan, Kairo “Karena lulusan Mesir itu umumnya adalah lulusan
yang wasathiyah, tawasuth, tasamuh. Makanya,
saudara-saudari semua ini bukan hanya dinanti di Indonesia saja, tapi Syekh al-Azhar
bahkan Menteri Awqaf sendiri juga menyampaikan bangga terhadap
mahasiswa-mahasiswa Indonesia,” ungkap Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA.,
selaku Ketua BAZNAS RI.

 

Pada sesi Sosialisasi Beasiswa Cendekia BAZNAS ini, Farid Septian
selaku Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Republik Indonesia menuturkan bahwa pendapatan per bulan BAZNAS Pusat yang
mencapai angka 557 Miliar, akan disalurkan kepada pelajar kawasan Timur Tengah
sebanyak 300 beasiswa.

 

Adapun rincian kuota beasiswa tersebut adalah 100 untuk mahasiswa baru
yang dinyatakan lulus di Universitas Al-Azhar berdasarkan keputusan Kemenag RI,
kemudian 100 untuk mahasiswa tingkat on going di al-Azhar, dan 100 untuk
kuota negara Timur Tengah lainnya.

 

Hal tersebut juga dipertegas oleh Farid terkait visi BAZNAS RI  dalam mengembangkan sumber daya manusia
bangsa melalui pemberian beasiswa kepada pelajar-pelajar yang membutuhkan.

 

“Kita mendakwahkan ke teman-teman, bahwa di Islam itu ada
instrumen yang namanya Islamic Social Finance (zakat) bisa mewarnai dunia.
Jadi, kami ingin menjadi contoh bagi dunia bahwa ada di syariat Islam yang itu
kemudian berdampak positif kepada pengembangan sumber daya manusia
bangsa,” tutur Farid.

 

Selain agenda sosialisasi, BAZNAS juga melaksanakan Pembinaan kepada
mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) bagi angkatan 1 dan 2 yang
menjadi langka awal dalam membentuk kader-kader yang mampu mengajarkan Islam
secara kaffah.

 

Hal ini juga menjadi harapan besar bagi KH. Noor Achmad agar pelajar
yang mendapatkan beasiswa ini, khususnya di Mesir mampu kembali ke tanah air
dengan membawa pemikiran Islam yang wasathiyah, tasamuh, dan
tawasuth.

 

Berangkat dari harapan Ketua BAZNAS RI, Imam Haramain selaku penerima
beasiswa BCB 2019 sekaligus Ketua Panitia pada kegiatan ini menjelaskan bahwa
pembinaan ini memang sudah diadakan sejak pertama kali program beasiswa ini
diberikan, yaitu tahun 2019 yang dibina langsung oleh Ust. Agung Saputro.

 

“Setiap minggu itu kami ada kajian dari tingkat awal sampai
tingkat akhir. Jadi, kita sudah punya kurikulum sendiri. Contoh di tahun
pertama ada pembekalan di ilmu Mantiq, Nahwu, dan Sharaf. Ini agar ilmu alatnya
teman-teman kuat dan bisa belajar sendiri setelah melakukan pembinaan di BCB
itu,” tegasnya.

 

Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Markaz Syaikh Zayed, Nashr
City, Kairo pada hari Ahad (6/11) ini turut dihadiri oleh Mantan Rektor
Universitas Al-Azhar, Syaikh Ibrahim Hudhud, Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, Prof.
Bambang Suryadi, Presiden PPMI Mesir, Gubernur Kekeluargaan, dan beberapa tamu
undangan lainnya.

Reporter: Ryan Saputra 

Editor: Fakhrur Riza

Artikel Terkait