Kegiatan

Dilematik Maba, Pilih Fushah atau Ammiyah

Seminar Kallim Ammiyah (Gambar: dok. Wawasan)

Wawasan, Kairo– “Tetap
yang pertama itu yang paling penting itu adalah Fushah yah. Tapi enggak kita
pungkiri Ammiyah ini penting untuk kita sehari-hari, jadi dengan teman-teman
belajar Ammiyah itu sebenarnya tidak akan meninggalkan Fushah. Sepanjang
teman-teman berangkat ke kuliah, rajin membaca muqarrar. Jadi Fushah itu
enggak akan hilang.” tutur Ustaz Muhammad Rizki Akbar sebagai pemateri pada
hari pertama Seminar Kallim Ammiyah yang diadakan di Baruga KKS pada Rabu
(15/3).

 

Ustaz Rizki atau yang
kerap disapa Ammu Kisoo juga menjelaskan perihal urgensitas anak baru untuk
mengetahui bahasa Ammiyah. Ia berpendapat bahwa untuk Maba sudah cukup jika
hanya menjadikan Ammiyah sebagai pembuka dan tidak terlalu fokus mendalami,
sebab menurutnya Ammiyah ini bukan Fushah yang perlu banyak qawaid untuk
dipelajari.

 

Acara Seminar yang
sebenarnya ditargetkan untuk angkatan Lapanpuluh Coret (LC) ini, juga ikut
dimeriahkan oleh beberapa Maba yang baru datang. Hal ini juga dibenarkan oleh
Mahmud Nabil selaku ketua panitia.

 

“Sebenarnya acara ini mau
dilaksanakan tanggal 6 dan targetnya itu untuk angkatan LC, dan ternyata
dekat-dekat itu visa Maba keluar kloter satu, jadi kita tangguhkan menjadi
tanggal 15. Agar Maba juga dapat ikut serta dalam acara seminar kali.”

 

Program Seminar ini
merupakan acara gabungan dari DP Literasi dan Bahasa bersama dengan BO Takaful
baru. Dihadiri oleh sekitar 50 peserta dan berlangsung dengan lancar tanpa
adanya hambatan sekitar kurang lebih 3 jam. Antusiasme peserta pun dapat
dilihat ketika sesi tanya-jawab, yang bahkan masih memberikan pertanyaan
walaupun moderator sudah ingin menutup sesi tanya-jawab. 


Reporter: Ilham Pratama 

Editor: Ichsan Semma 

Artikel Terkait