Masisir

Juri Lomba Cerdas Cermat Mantik: Pintar itu Relatif

Wawasan, Kairo – Bersama kru Wawasan, Aria M. Okto, Lc., sebagai salah seorang juri Lomba Cerdas Cermat (LCC) Mantik di Griya KSW pada Senin, (20/3) menuturkan bahwa lomba ini bukan satu-satunya acuan untuk mengukur kecerdasan.

 

“Kita enggak menilai mereka -pintar atau
enggak- cuman dari lomba. Bisa jadi jawaban mereka juga benar, tetapi berbeda
dengan yang diinginkan juri. Jadi, pintar atau enggak, itu relatif,” ujar Okto
yang dikenal sebagai Pendiri sekaligus Direktur Manhaj Study.

 

Lomba yang dimaksud tergelar pada 13 dan 20
Maret ini mengusung tema yang baru dan anti-mainstream. Berdasarkan
keterangan dari Ketua Panitia, Rifky Ramadhani, bahwa lomba mantik ini merupakan
yang pertama kali di Masisir.

 

“Kan kebanyakan tentang Mawarits (ilmu
warisan), nah kita mau mantik karena sangat penting dalam membaca kitab,” Ia
lalu menghias penjelasannya dengan pendapat Imam Al-Ghazali bahwa keilmuan
seseorang tidak akan kuat tanpa memahami mantik.

 

Kompetisi keilmuan ini diprakarsai oleh
Manhaj Study bersama Ikatan Alumni Pesantren Darun Najah (IKPDN). Terdapat 24
tim dari perwakilan almamater dan rumah binaan yang ikut berpartisipasi. Yang membuatnya
lebih bergengsi, adalah sosok yang duduk di kursi juri.

 

Terkait hal itu, Iqbal Reza sebagai Ketua
IKPDN menyebutkan kombinasi elite dalam jajaran tim penilai. Mas Aria M. Okto, Lc.,
Agung Saputro, Lc., Dipl (Pendiri Manhaj Ilmu), dan Muhammad Ridwan Misbah (Pengajar
di Rumah Syariah) berkolaborasi sebagai dewan juri.

 

Suasana LCC Mantik (Gambar; dok. Wawasan)

 

Suasana babak final dan grandfinal berlangsung
seru dan meriah, sesekali diselingi sorak tepuk tangan dan gelak tawa. Manhaj
Ilmu keluar sebagai Juara I, disusul Rumah Tamhid dan Ruwaq Kalamy sebagai Juara  II dan III.

 

Pihak penyelenggara pun berencana
akan mengadakan kompetisi keilmuan seperti ini setiap tahun, dengan improvisasi
pada fan ilmu beserta kitab rujukannya. Kalau tahun ini bertajuk
‘Mantik’ dengan kitab Idohul Mubham dan Syarah Isaghujiy sebagai
referensi, bisa jadi tahun depan akan ada lomba Debat Ilmiah yang berlandaskan
ilmu Adabul Bahts wal Munazarah.

 

Segenap pihak yang terlibat dalam acara ini
berharap agar lomba keilmuan seperti ini bisa menjadi meriah dan menuai banyak
perhatian khalayak Masisir. Demi menyadarkan kesadaran intelektual dan
menyatukan paham keilmuan.

 

Reporter: Dimas

Editor: Ryan Saputra

Artikel Terkait