Wawasan, Kairo— “Awalnya, ketika kita memulai acara itu tepatnya pada tanggal 13 september, itu hanya iseng sebenarnya karena kita melihat bahwa dalam kehidupan kita di Mesir ini tidak ada yang tertambah begitu. Kecuali tidur sampai sore kemudian nanti bangun tiba-tiba malam. Malam tidak tau mau ngapain terpaksa ngobrol sama teman, besoknya lagi tidur dan siklus itu terputar. Nah, kita ingin merombak sesuatu itu, makanya kita memilih untuk melaksanakan kegiatan itu pada pagi hari.” Demikianlah ungkapan Ahmad Rusyaid Idris, Lc. dalam sambutannya sebagai Dewan Pembina pada acara Milad ke-1 Raudhatul Muhibbin di Sekretariat IKA Al-Ikhlas Mesir, Kamis(14/9).
Adapun konsep acaranya terbagi menjadi dua bagian dan dilaksanakan dalam dua hari. Hari pertama adalah acara indoor, dilaksanakan pada (14/9) dan terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama acara formal yang diisi dengan burdahan, nasyid, serta kata sambutan. Lalu sesi kedua adalah acara informal dikemas dengan acara games tebak gaya dan pertanyaan seputar sirah. Sedangkan hari kedua adalah acara outdoor berbentuk olahraga bareng yang rencananya diadakan pada (25/9) mendatang.
“Jadi sebenarnya acara ini adalah acara untuk bagaimana menghargai usaha kita sendiri. Jadi tidak ada motivasi lain kecuali untuk menghargai usaha yang telah dibangun teman-teman karena telah konsisten dalam setahun,” jelas pemuda yang kerap disapa Rusyaid saat diwawancarai oleh Kru Wawasan.
Selain itu, saat ini komunitas yang dapat dijumpai di Kafe Apel saat pagi telah berhasil menggaet sekitar 60 orang. Dan masih tetap konsisten menjalankan rutinitas setiap paginya, yaitu mengkaji kitab-kitab seputar Sirah Nabawiyah. Adapun pada awal mula dibentuknya Raudhatul Muhibbin ini hanya beranggotakan lima orang saja.
Terakhir Dewan Pembina Raudhatul Muhibbin ini berharap agar semua anggota dapat mengimplementasikan bacaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga terbentuklah akhlak Rasulullah Saw. pada setiap tindakan dan perkataan.
Reporter: Asdimansyah
Editor: Ilham Pratama