Wawasan, Kairo— “Jadi kita itu tau di lingkungan Masisir secara umum banyak sekali lembaga kajian, forum-forum diskusi, tetapi saat ditelisik, anggota perempuan sangat sedikit dan perbandingannya sangat jauh dengan anggota laki-laki. Maka kita ingin meningkatkan minat diskusi Masisirwati supaya mereka tidak takut untuk mengikuti lembaga-lembaga kajian, kita memberdayakan mereka, supaya mereka setelah mengikuti Forkapan ini jadi lebih minat untuk berdiskusi,” tutur Nahdhiya Nabila Izzati, selaku Ketua Panitia saat diwawancarai mengenai tujuan pelaksanaan Forum Kajian Perempuan (Forkapan).
Acara yang diadakan oleh Wihdah PPMI Mesir di Markaz Syekh Zayed, Hayy Sadis, pada Ahad (5/11) itu pun mendapat antusiasme besar dan dukungan dari banyak kalangan khususnya Masisirwati.
Pembukaan kegiatan Forkapan tersebut dirangkaikan dengan nadwah yang dihadiri oleh Dr. Ilham Syaheen (Delegasi lembaga Majma’ Buhust Islamiyah), Prof.Dr.Ibrahim Shalah Hud-Hud (Rektor Universitas Al-Azhar 2015-2017), M. Zaim A.Nasution (Delegasi KBRI Kairo), Rahmat Iqbal (Presiden PPMI Mesir), dan peserta yang merupakan delegasi dari beberapa institusi dan lembaga kajian Masisir.
Forkapan yang merupakan program kerja divisi keilmuan Wihdah tersebut tidak hanya berkolaborasi langsung dengan afiliatif dalam kepanitaan, tetapi juga bekerja sama dengan sekitar 35 orang delegasi yang terdiri dari 17 lembaga kajian dan rumah binaan. Pada sesi pembukaan di awal November, Dr. Ilham Muhammad Syaheen membawakan nadwah dengan tema “Peran Imam Ahmad At-Thayyib dalam Menyokong Pembentukan dan Merealisasikan Hak-Hak Perempuan.”
Sementara itu, waktu pelaksanaan kajian pertama akan diadakan pada minggu ketiga November, kajian kedua pada bulan Februari, dan penutupan kajian pada bulan Maret yang akan dirangkaikan langsung dengan Hari Perempuan Internasional.
Tak lupa, Ketua Panitia juga mengutarakan pesan dan harapannya dalam forum kajian ini, “Semoga kita sama-sama melek akan minat baca, minat diskusi, minat intelektual. Karena, saat ini kita sedang berada di lingkungan intelektual yang sangat luar biasa, Azhar Asy-Syarif kan. Harapannya, dengan adanya Forkapan ini bi’ah intelektual (Red-lingkungan intelektual) itu semakin terbentuk. Sehingga teman-teman yang ngomong tentang hal-hal intelektual itu ngga itu-itu aja, karena semua dari kita bertanggung jawab akan hal itu,” pesannya.
Reporter: Maryam Eddin
Editor: Afwa Anna