Wawasan, Kairo— Luthvan Yaisy selaku Ketua Pelaksana pada acara Grand Try Out (GTO) berharap agar para peserta tidak menjadikan try out ini sebagai acuan penuh, “Karena dari awal, GTO ini hanya membantu sebagai bentuk simulasi ujian termin nantinya. Sebaiknya mereka terus berlatih, banyak belajar, supaya hasilnya bisa lebih maksimal,” ungkapnya.
Acara yang diadakan pada Selasa, (28/11) tersebut berlangsung di enam tempat, yaitu: Aula Baruga KKS, Rumah Limas Kemas, Penthouse LPPD IMMABAPP, Wisma KPJ, Darul Hasan KMJ, Padepokan KMB.
Selain Masisir, GTO ini juga dihadiri oleh pelajar asal Malasysia. “Alhamdulillah, di acara ini ternyata ada orang Malaysia juga, karena mereka sendiri merasakan manfaatnya,” ungkap Luthvan.
Acara tersebut dilaksanakan oleh PPMI Mesir dan bekerjasama dengan seluruh Forum Senat Mahasiswa (Forsema). Luthvan juga mengungkapkan bahwa GTO ini memang dikhususkan bagi mahasiswa baru yang belum mengenal bagaimana gambaran ujian termin satu di universitas Al-Azhar itu sendiri.
Selain itu, Luthvan juga menerangkan latar belakang dari acara ini, “Guru terbaik adalah sebuah pengalaman, apabila kita banyak belajar, mempelajari banyak teori, tanpa kita mempraktekkan ilmu itu sendiri, tanpa ada orang yang menguji keilmuan kita, maka kita tidak akan tahu sejauh mana kapasitas kita dalam menguasai ilmu tersebut,” terangnya.
Ia juga berpesan, “Kita itu mempunyai gelar ‘Ahsan An-Nas’ (Red- orang-orang baik), untuk merealisasikan gelar tersebut adalah dengan cara mengembangkan SDM, memajukan dunia pendidikan, salah satunya dengan Grand Try Out (GTO) ini,” jelas Luthvan Yaisy selaku Ketua Pelaksana pada acara tersebut.
Reporter: Musawwir Rahman
Editor: Akmal Sulaeman