Debat Kandidat (Gambar: dok. Wawasan) |
Wawasan,
Kairo—Populasi Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) yang semakin membeludak
setiap tahunnya mengundang perhatian salah satu panelis dalam Debat Kandidat
Calon Presiden dan Wakil Presiden PPMI Mesir 2022-2023, Ahmad Saiful Millah.
Fenomena
yang menurutnya unik terdapat pada Mahasiswa Baru 2022, dimana banyak dari
mereka yang tiba di Mesir ketika ujian termin 1 dimulai, bahkan tak sedikit yang
dengan sengaja merelakan tidak ikut perkuliahan selama setahun ke depan karena
mepetnya waktu kedatangan dengan jadwal ujian.
Ia
memberi pertanyaan tidak langsung terkait isu kemasisiran itu kepada Capres dan
Cawapres nomor urut 01, Muhammad Fachry Fanani dan Alfian Novianto yang memilih
secara acak amplop pertanyaan pada segmen 2 sesi 2 debat tersebut.
“Apa
solusi yang bisa anda berikan untuk menyelamatkan nasib akademik mahasiswa baru
tahun ini?” tanyanya.
Ryan
sebagai nomor urut 01 menawarkan solusi dengan merangkul lembaga-lembaga
kajian, kekeluargaan, dan juga senat-senat perkuliahan demi mengoptimalkan
akademik Masisir itu sendiri.
Selain
itu, dari kubu 01 juga akan menyediakan fitur yang menjelaskan tentang
perkuliahan dan talaqqi dalam sebuah
aplikasi bernama Kullu Hagah. Menurutnya, hal itu akan menjadi solusi bagi Maba
tahun 2022 ini.
Dari
kubu 02 sendiri, Azam (Auzi’na Azmal Umur dan M. Ikramurrahman Amin) memberikan
penjelasan terkait pertanyaan yang sama langsung kepada Kru Wawasan, di sekretariat
Keluarga Mahasiswa Jambi (KMJ), Sabtu (26/3). Ia menawarkan solusi terkait
permasalahan seperti itu dengan membentuk tim Ad Hoc.
“Misalkan
urusannya sama ijroat. Berarti kita
kumpulkan orang-orang yang bisa membantu pengurusan tersebut. Jadi harapan
kami, PPMI hadir lebih dekat lagi sama teman-teman dalam keadaan apapun,”
tuturnya. (Azhar)