Wawasan, Kairo —“Perbedaan yang saya rasakan sangat mencolok, bahwasanya Ormaba yang ada di kekeluargaan lain itu hanya sebatas learning to know sebagai perkenalan kekeluargaannya, perkenalan PPMI, perkenalan orang Mesir itu gimana, perkenalan Al-Azhar itu seperti apa. ungkap Defri Cahyo Husein selaku Ketua Panitia Forum Kaderisasi Anggota (Fokat) ketika diwawancarai oleh kru Wawasan, Kamis (10/3).
Adapun, menurutnya, Fokat dari KKS tujuan utamanya adalah learning to do untuk melakukan action. Jadi ada pembentukan karakter untuk beraksi, hingga aksi-aksi tersebut dapat diamalkan.
Defri juga mengungkapkan bahwa Fokat mempunyai urgensi yang sangat besar bagi para anggota KKS itu sendiri sebagai pembentukan karakter anggota. Sebagaimana tema FOKAT tahun ini, “Ciptakan Regenerasi, Tumbuhkan Kaderisasi” yang mana diadakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 8, 10, dan 11 Maret 2022. Satu hari untuk agenda indoor dan dua hari outdoor.
“Bagi mereka yang tidak hadir sangat saya sayangkan dengan alasan ingin mengurus visa, misalnya, mereka takut kena garamah. Seolah-olah mereka menyalahkan adanya Fokat sehingga mereka tidak bisa mengurus visa. Ada juga yang izin Daurah Lughah bahkan ada yang tidak ada kabar,” ucapnya menanggapi kehadiran mahasiswa baru (Maba) di Fokat yang jumlahnya hanya mencapai 110 orang dari 161 yang telah divalidasi.
Selain itu, Defri menjelaskan bahwa urgensi Fokat ini justru sebagai syarat agar dapat mengurus visa di KKS itu sendiri. Bagi mereka, menurut penuturannya, yang tidak mengikuti Fokat berarti tidak bisa mendapatkan ishal keanggotaan yang berarti berkas visanya tidak bisa diproses oleh bagian keimigrasian KKS.
Defri juga berharap agar Maba-Maba selanjutnya tidak menganggap remeh Fokat, karena acara ini sangat penting. Hal ini disebabkan bahwasanya KKS itu bukan hanya sebatas organisasi melainkan sebuah keluarga. Menurutnya, jika ingin sebuah keluarga sesuai dengan nilai-nilai yang KKS bangun, maka harus dikader, dan cara untuk dikader adalah melalui Fokat.
(Annisa Rahma Amaliah)