Al-AzharMasisirPPMI

Anggarkan 24.000 LE untuk Short Movie, Wamenko 4: Ini Karya Besar

 

Sesi Wawancara (Gambar: dok Wawasan)

Kemenko 4 anggarkan dana yang cukup besar untuk
salah satu program kerjanya, yaitu short movie. Anggaran tersebut
berkisar di angka 24.000 pound. “Anggaran yang lumayan besar ini sepadan untuk
karya besar, tentunya kami pun menginginkan hasil yang memuaskan,” ungkap Daruh
Fahma kepada Kru Wawasan di Wisma Nusantara, Rabu (2/2) setelah Sidang Pleno 2
pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO).

 

Rizal Abdul Hakim selaku sutradara menjelaskan
bahwa short movie ini merupakan sesuatu yang besar yang di dalamnya
terkandung banyak aspek seperti lagu edukasi dan lain-lain yang nantinya akan
jadi karya besar untuk Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, 

  

“Jadi sudah kita rincikan, dana sebesar itu
untuk short movie bisa dibilang gimana yah, sulit mengatakan sedikit. Karena
untuk membuat film, butuh banyak aspek yang menunjang berhasilnya sebuah karya
film ini, dan kita sudah rincikan dananya untuk sewa kamera, lensa dan itu sebenarnya
rincian utamanya, juga sewa tempat. Jadi kita menyewa Hotel, karena kita menyusun
ceritanya itu indoor,” ungkapnya.

 

Program ini sangat diapresiasi oleh peserta
sidang, tapi dengan jumlah yang cukup besar dan perlu banyak pertimbangan, sehingga
mendapat banyak kritikan dari beberapa peserta sidang. “Lebih baik kreatif atau
aman? Pilih sehat atau karya?” ucap salah satu peserta sidang.


 Akhirnya dalam sidang
ditetapkan bahwa anggaran sebesar 24.000 LE ini dipangkas menjadi 15.000 karena
berbagi pertimbangan. Rizal sendiri sebagai sutradara  mengatakan ini masih belum disetujui,
sehingga setelah ini masih akan dia bicarakan lebih lanjut.


“Kalau masalah urgensinya, sebenarnya ini
adalah gebrakan. Kalau menanyakan ini urgensi atau tidak, sebenarnya ini adalah
sesuatu hal yang boleh,” lanjut Rizal

 

Ia menjelaskan perihal dana yang mungkin
bisa dipertimbangkan untuk keamanan atau kesehatan Mahasiswa Indonesia di Mesir
(Masisir), bahwa setiap bagian juga sudah melakukan tugasnya
masing-masing.  Jadi ia beranggapan adanya
opsi ini adalah sesuatu yang boleh saja.

Daruh Fahma Muliawan sebagai Wakil Menteri Koordinator 4  menuturkan bahwa ia sangat bangga dengan
semangat dan adanya teman-teman yang berkompeten dalam bidangnya. Untuk film
ini, ia sangat mengharapkan hasil yang memuaskan karena ini merupakan sesuatu
hal yang baru, juga dengan anggaran yang besar. (Aisyah Bannu)

 

Artikel Terkait