Wawasan, Kairo— Muhammad Nael Azka selaku Ketua Pelaksana Acara Pagelaran Seni Budaya Indonesia (PSBI) yang diadakan di Madinah Nasr pada Senin (23/10), mengungkapkan salah satu kendala yang dihadapi untuk acara tersebut. Faktor utamanya adalah Masisir Musik Gram sebagai pelopor acara ini masih merupakan komunitas kecil dan juga tidak mempunyai sokongan dana di mana-mana, sehingga itu membuat mereka kesulitan untuk melaksanakan acara ini.
Meski begitu, Masisir Musik Gram tidak berjalan sendiri. Dalam proses pengadaannya, mereka berkolaborasi dengan berbagai elemen Masisir yang memiliki nilai-nilai kesenian, juga sanggar-sanggar tradisional untuk menggelar acara PSBI. Sehingga dapat dihadiri sekitar 800 peserta.
Untuk tujuannya sendiri, Nael mengungkapkan bahwa acara ini bermaksud meningkatkan semangat atau api dari seni budaya tradisional Indonesia yang ada di Mesir. “Bisa kita lihat beberapa waktu yang lalu seni budaya Indonesia di Mesir sempat redup, dan harapan kita di PSBI ini bisa untuk memacu kembali semangat teman-teman untuk tetap melestarikan budaya kita walaupun tidak berada di negeri Indonesia,” ucapnya.
Pada sesi sambutan Rahmat Amin sebagai perwakilan Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir juga menyatakan bahwa seni adalah bagian dari kehidupan manusia. Seni adalah pemberian pada bangsa kita. Oleh karena itu, esensi seni adalah bagaimana kita bisa menyatukan dan juga menguatkan jati diri Bangsa Indonesia. Dengan pegangan ini, semoga kita semua menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Bangsa Indonesia.
Senada dengan itu, Rahmat Iqbal yang menjadi Presiden PPMI juga mengutarakan pendapatnya bahwa dengan agama hidup menjadi berarah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dan dengan seni hidup menjadi indah.
Reporter: Ahmad Faqih
Editor: Akmal Sulaeman