Malam Takbiran (Gambar: Dok. Wawasan) |
Wawasan, Kairo- “Kita cuman mau nostalgia
dengan kampung halaman, yang mana kita di sini itu jauh dari kampung
halaman, dan kita sesama (orang) Kalimantan ini adain (acara) ini, yah walaupun
secara daring,” demikian ujar Zainal Abidin selaku Gubernur Kekeluargaan
Mahasiswa Kalimantan Mesir (KMKM) saat diwawancarai mengenai maksud dan
tujuannya mengadakan Acara Malam Takbiran Idul Fitri 1442 H.
Zainal pun mengungkapkan bahwa inisiatif acara
tersebut datang dari kawan-kawan media, dimana mereka ingin berusaha bagaimana agar
malam takbiran tetap bisa diadakan untuk Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir)
meskipun dalam keadaan online.
Sejalan dengan Muhammad Ruyani selaku Ketua
Divisi Media KMKM yang mengatakan bahwa adanya perbedaan antara Mesir dan
Indonesia, mulai dari segi budaya dalam menyambut Idul Fitri serta nagham atau nada takbiran di Mesir yang
sedikit berbeda dengan Indonesia, sehingga membuat mereka tergerak untuk
mengadakan acara ini dengan maksud mengingatkan Masisir tentang suasana malam
lebaran di Indonesia.
Pamflet Kegiatan Malam Takbiran Idul Fitri |
Acara yang diselenggarakan secara live streaming di kanal youtube KMKM TV tersebut dimulai setelah salat isya, dan diisi dengan
kalimat takbir yang dilantunkan oleh anggota Munsyid KMKM.
Gubernur KMKM sendiri menungkapkan bahwa ia
telah menghimbau dari awal agar acara tersebut diadakan secara daring demi
menjaga protokol kesehatan.
“Kita lebih cari amanlah, bagaimana caranya
berkegiatan tetapi protokol kesehatan dan himbauan-himbauan dari KBRI (Kedutaan
Besar Republik Indonesia) dan PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa) juga kita
indahkan,” pungkas Zainal pada Rabu (12/5). (Ichsan)