Hafazh Ubaidillah (kanan). (Gambar: Dok. Wawasan) |
Wawasan, Kairo- Salah satu pemateri dalam acara OPOR (Obrolan Perkara Muqarrar) Hafazh Ubaidillah menanggapi sistem perkuliahan di Al-Azhar yang masih menggunakan sistem klasik. “Jangan pernah kita meremahkan sistem perkuliahan di Al-Azhar, kita sekarang lebih butuh mendengar daripada berbicara” pungkas Hafazh ketika menjadi salah satu pemateri di acara OPOR yang diadakan oleh senat Fakultas Syariah Islamiah (FSI) di Aula Limas KEMASS, Senin(19/10).
Dalam pemaparannya beliau juga mengatakan bahwa walaupun menggunakan cara lama, tapi memang seperti itu, kita ini adalah pemula, kita masih perlu diberi maklumat-maklumat sebelum berbicara nantinya.
Obrolan Perkara Muqarrar. (Gambar: Dok. Wawasan) |
Menurut ketua senat FSI, Ridha Humaidy kepada tim Wawasan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru syariah islamiah dengan muqarrar atau diktat kuliah, setelah itu kita akan memperkenalkan kegiatan-kegiatan senat FSI kepada teman-teman mahasiswa baru.
dalam acara ini senat FSI menghadirkan empat orang pembicara yaitu, Hafazh Ubaidillah (MPA Dar El Fachri), Muhammad Ridwan Misbah (Pembina Rumah Syariah), Dzulkifli Al-Amin (Kepala Madrasah KKS), dan Akhmad Yani (Founder Egypt Student Information Atau ESI). (Alman Haris)