MasisirWarta

Berawal dari Pengusiran, Berakhir dengan Pembacokan

Pembacokan (sumber gambar: Tribun News)

Wawasan, Kairo- 27 April 2020, terjadi pembacokan yang dilakukan oleh oknum berinisial (RF) yang berkewarganegaraan Mesir dengan senjata tajam berupa pisau dapur yang mengakibatkan salah seorang mahasiswa Indonesia (SH) mengalami luka sayatan serius di bagian lengan kiri.

Akar permasalahan berawal di gedung belakang Masjid Sidnal Husain, Darrasah. Ketika beberapa penghuni dua syaqqah (flat): Indo Catering yang berada di lantai tiga dan Sekretariat IKA Al-Ikhlas Mesir di lantai satu menanyakan perihal harga syaqqah kepada pemilik rumah secara langsung, namun berakhir dengan pengusiran oleh pihak penanggung jawab gedung (simsar) alias (RF) yang tidak terima para penghuni syaqqah mengadu kepada sang pemilik.

Pada akhirnya Indo Catering diusir oleh simsar  (RF) dan mendapat hukuman karena suuzan kepada mereka dengan tidak mendapat sepeserpun uang ta’min (jaminan). Setelah pengusiran tersebut, simsar (RF) ber-tabayyun dengan pihak Sekertariat IKA Al-Ikhlas bahwa yang terjadi diantara mereka hanyalah kesalahpahaman.

Namun, di saat proses tabayyun, terungkap oleh pihak pemilik bahwa syaqqah tersebut disewa atas Aqad ijtima’ (dimana kedua belah pihak sepakat akan menjadikan syaqqah tersebut sebagai sekretariat) yang justru tidak diketahui oleh mereka dan tidak menyetujui hal tersebut. Usut-punya usut, simsar (RF) tidak transparan dalam akad sewa ini dengan pihak pemilik.
Beberapa hari setelahnya, pihak sekertariat bersama (RF) bertemu dengan pemilik gedung sehubung dengan  sekretariat yang dipertanyakan dan berakhirnya akad dengan pengusiran.

Dalam suatu kesempatan kru Wawasan mewawancarai (AZ) selaku perwakilan dari sekretariat berdalih perihal pengusiran tersebut, “Karena alasan ijtima’ , Baba (pemilik) syaqqah tidak setuju, Padahal di awal kami sudah mensyaratkan untuk dijadikan sekretariat dan dia menerima untuk menyampaikan ke Baba, setelah disampaikan -sebagaimana yang mereka katakan- Baba katanya setuju, makanya kami ambil syaqqah-nya. Ternyata di akhir, kami diusir dengan dalih Baba gak setuju kalau ada ijtima’, yang membuktikan bahwa dia (simsar/RF) sebenarnya tidak menyampaikan syarat kami kepada Baba rumah.”

Saat negosiasi antara dua pihak untuk mengambil uang jaminan sejumlah 4500 LE yang dipegang oleh pihak penanggung jawab berlangsung ricuh dan berakhir dengan pembacokan oleh (RF).
(UC) warga Indonesia yang juga istri (RF) mengklaim, ia mengalami trauma di bagian perut akibat lemparan kardus berisi minyak goreng oleh orang tidak dikenal dari pihak penyewa, namun pihak sekretariat membantah telah melakukan kekerasan fisik kepada (UC).

Pasca pembacokan tersebut; baik KKS, PPMI maupun KBRI turut membantu untuk menyelesaikan permasalahan ini, KBRI pun mengutus seorang pengacara membela pihak IKA Al-Ikhlas dan korban di persidangan nanti.

Pihak Kantor Polisi Qism Gamaliyyah sempat menahan (RF) sebelum akhirnya membebaskan dan mengadukan pelaku ke pengadilan di daerah Sayyidah Zainab, namun perkara ini harus ditangguhkan sampai dua bulan ke depan dikarenakan wabah COVID-19 yang masih menyebar.

Misbahuddin Abdul Wahab selaku Punggawa KKS angkat bicara perihal peristiwa ini, “Terkait kasus yang menimpa mahasiswa Indonesia di (bawah asrama) Kawakib, kami harap semua elemen baik itu senior-senior Masisir, PPMI Mesir dan Kekeluargaan, terlebih KBRI yang bertugas melindungi warga Indonesia agar kiranya bekerjasama membela hak warganya atas oknum yang telah melakukan tindakan kriminal terhadap para pelajar tersebut,”

“Alhamdulillah, kemarin sudah ada tindakan. Namun, dengan adanya perisitiwa seperti itu, apakah kasus kriminal berupa penipuan, pencurian, pembacokan dan lain-lain akan kembali  menimpa mahasiswa kita? Apakah tidak ada efek jera terhadap oknum yang menganggap dirinya Simsar di Darrasah? Padahal kami ini hanya mahasiswa yang jauh dari kampung halaman yang sedang menuntut ilmu di sini guna berbakti terhadap negeri,” lanjutnya.

Ia juga berharap agar warga KKS Mesir tetap mawas diri, “Stay healthy, stay safe, stay alert, stay calm and always happy home, apalagi di tengah wabah pandemi COVID-19. Mudah-mudahan kita selalu tetap dalam lindungan Allah Swt. Amin.” Pungkasnya. (Dwi)

Artikel Terkait