InternasionalIslamiaMasisir

Kiat Produktif Masisir di Bulan Ramadan

Ilustrasi Lentera Fanus (Sumber: sekolahumroh.com)
Oleh: Aqidah Aslamiyah

Apa kesan pertama kamu menjalani ibadah puasa Ramadan di Mesir? Di
antara
negara-negara yang ada di dunia,  Mesir adalah salah satu negara yang paling antusias dalam menyambut bulan Ramadan. Setiap memasuki bulan penuh berkah ini,
kita akan temui suasana jalan yang meriah berhias lampu Fanus atau lentera khas Ramadan yang
menggantung, rumah-rumah penduduk berkerlapan dihiasi lampu warna-warni, juga tepi
jalan yang ramai dipenuhi orang-orang yang menunggu waktu berbuka lengkap
dengan hidangan khas Mesir di hadapannya, atau biasa dikenal dengan Maidaturrahman
(Hidangan Tuhan).

Lalu, kita akan bergegas menuju masjid untuk
melaksanakan salat Tarawih berjamaah dan mendengar sang imam melantunkan penggalan
ayat dengan beragam
Qiraat. Musaadah (bantuan berupa bahan pokok
atau uang) dari para Muhsinin yang senantiasa berdatangan.
Kegiatan sahur dan buka puasa bersama keluarga seperantauan,
ziarah makam para
Auliya, dan masih banyak lagi hal-hal
unik dan menyenangkan yang bisa kita temui di bulan Ramadan.

Sayangnya, Ramadan tahun ini berbeda dari
tahun-tahun
sebelumnya. Salat Tarawih berjamaah di masjid, Maidaturrahman,
kegiatan buka bersama harus ditiadakan sebab pandemi yang menghebohkan dunia.
Pihak pemerintah telah mengeluarkan
maklumat bahwa segala kegiatan yang bersifat kelompok sebisa mungkin dihindari
demi kemaslahatan bersama. Sedih? Pasti.
Suasana seperti diatas hanya bisa kita temui setahun sekali, namun saat ini tak bisa dinikmati sebab virus yang mesti dihindari.

Tapi, bukan berarti karena dunia sedang
bersedih, kita pun lantas ikut bersedih. Walaupun berada di rumah, kita masih
bisa melakukan berbagai aktivitas-aktivitas bermanfaat untuk mengisi waktu
luang. Misalnya, tadarus Quran “one day one juz”, murajaah
hafalan, mengembangkan hobi menulis, bermusik, editing foto atau video,
menggambar sambil menunggu waktu berbuka, membaca muqarrar (diktat
kuliah), mengulang materi-materi yang telah di sampaikan duktur dan dukturah
di kuliah. Atau kita bisa membaca buku-buku sastra untuk mengasah kemampuan
berimajinasi dan gaya berbahasa, kumpulan-kumpulan opini, artikel, atau
berita-berita untuk melatih kemampuan dalam berpikir kritis, cara menanggapi
sesuatu dengan tidak serta merta menyimpulkan, meluaskan pandangan dan tidak
terpaku pada satu sudut pandang saja. S
elain itu kita juga bisa membuat kue
dan mengembangkan resep ba
ru, dan berbagai
kegiatan positif lainnya.

Adapun sebagai mahasiswa al-Azhar, tuntutan saat pulang ke Tanah Air adalah menyampaikan ilmu yang
telah
kita dapatkan selama mengemban studi di Negeri Kinanah ini. Nah, agar waktu kita
di bulan Ramadan makin produktif dan berkah, ada baiknya kita juga memanfaatkan
waktu dengan melatih diri berbicara di depan umum, walaupun lingkupnya masih di
depan teman-teman serumah
. Kita bisa membuat kajian ringan
bersama
mereka selepas salat subuh atau
ceramah
Tarawih misalnya. Tak perlu yang
terlalu formal, menyampaikan satu ayat dengan beberapa penggal kata, menyampaikan
kalam hikmah, kisah Nabi, para Sahabat, atau kisah para Auliya pun sudah cukup.

Sebagai manusia muda yang tengah berada di
usia produktif, sudah seharusnya kita menggunakan waktu se
produktif mungkin. Mengindahkan maklumat
pemerintah sambil melakukan aktivitas-aktivitas bermanfaat dengan tetap berada
di rumah adalah cara terbaik dan tepat yang dapat dilakukan
untuk kita dan untuk dunia.

Artikel Terkait