HikmahKeputrianMuslimah

Berkunjung ke KKS, Prof. Huzaemah Berbagi Pengalaman Studi di Universitas al-Azhar Mesir

Prof. Dr. Hj. Huzaemah T Yanggo, MA. berbagi pengalaman di Baruga Sulawesi (Gambar oleh: Fikry)

Wawasan, Kairo- Prof. Huzaemah, perempuan pertama peraih gelar doktor Universitas al-Azhar Kairo tahun 1984 silam, datang ke Mesir untuk menghadiri muktamar internasional yang diadakan oleh Dar al-Ifta‘ al-Mishriyyah (Lembaga Fatwa Mesir). Di tengah kesibukan beliau selama beberapa hari di Mesir, Prof. Huzaemah berkesempatan hadir di Baruga KKS (Kerukunan Keluarga Sulawesi) Mesir, Distrik 9, Naser City, Kairo pada Selasa malam (14/07/2019). Pada kesempatan tersebut beliau menceritakan pengalaman selama menempuh studi S2 dan S3 di Universitas al-Azhar dan memberi nasehat-nasehat untuk 80 lebih mahasiswa yang hadir.
“Waktu pertengahan studi S3, Musyrif (Pembimbing) saya dipindahkan mengajar ke Universitas Ummul Qura‘. Saya jadi pusing bagaimana ini, saya menyurati beliau karena waktu itu belum ada e-mail dan semacamnya, minta penjelasan. Beliau membalas surat itu, kalau sudah selesai, tulisanmu (disertasi) kirim saja ke sini untuk saya periksa“. Kata Prof. Huzaemah di awal pertemuan.
“Musyrif saya pun memberi catatan-catatan di pinggiran disertasi saya. Beliau juga bilang untuk munaqasyah (sidang), tunggu saya pulang bulan Juli musim Shayf (panas). Alhamdulillah, studi S3 saya selesai tiga tahun. Ini saya sampaikan bukan untuk membanggakan diri, tetapi supaya kalian bisa mendapat lebih dari apa yang saya dapatkan“. Sambung beliau.

Para hadirin dengan hikmat menyimak materi yang disampaikan oleh Dukturah pertama dari Indonesia (Gambar oleh: Fikry)

Kunci kesuksesan studi beliau di Universitas al-Azhar adalah tekun dan sabar. Meski aktif di berbagai organisasi, Prof. Huzaemah kembali akan fokus belajar jika waktunya belajar.
“Saya adalah ketua di KKS, ketua di PPI, ketua juga di KMNU (Sekarang PCINU Mesir), ketua di al-Khairat (Hikmat). Tetapi ketika waktunya belajar, apalagi menjelang ujian, semua itu saya tinggalkan, saya fokus belajar“. Ucap Prof. Huzaemah.
“Yang penting lainnya adalah bagaimana penuntut ilmu itu bisa menghargai ilmu pengetahuan. Contoh kecilnya tidak memegang buku dengan tangan kiri. Juga bagaimana seseorang itu tetap tawaduk“. Sambung beliau.
Allah telah memberikan ilmu kepada manusia. Dengan ilmu itulah kemajuan dan berbagai penemuan bisa terjadi pada hari ini. Tetapi, kata Prof. Huzaemah, ilmu yang diberikan Allah itu masih sedikit.
“wa maa uutiitum minal ‘ilmi illa qaliila, dengan ilmu manusia bisa menciptakan pesawat, membangun peradaban, dan lain-lain. Tetapi, meski semuanya digabungkan, itu berasal dari ilmu yang sedikit, yang diberikan Allah. Maka, tidak ada yang bisa dibanggakan“. Ucap Rektor Institut Ilmu Qur’an (IIQ) ini menjelang acara selesai.
Semoga pertemuan dengan Prof. Huzaemah menjadi pertemuan yang penuh berkah dan menambah wawasan serta motivasi, khususnya untuk mahasiswa KKS. (MFS)

Artikel Terkait