MasisirWarta

Wisuda PPMI 2019; Ada Semangat Tersendiri

Foto bersama wisudawan dan warga KKS. Gambar oleh: Ismail.

Wawasan, Kairo- Sejumlah Sembilan orang warga KKS mengikuti prosesi wisuda PPMI 2019 di gedung al-Azhar Conference Center (ACC) Jl. al Bokhari, Distrik Tujuh, Kota Nasr, Mesir (3/10).

Berikut nama kesembilan warga KKS beserta asalnya:
1. Mardia Kai, Lc. asal Kabila
2. Muhammad Arizal Patahangi, Lc. asal Bone
3. Muhammad Ikbal Syamsuddin, Lc. asal Teminabuan
4. Rauf Laiwoi, Lc. asal Bahu
5. Rahmat Nur, Lc. asal Makassar
6. Muhammad Nur Ramli, Lc. asal Maros
7. Mahdis Abdullah Amir, Lc. asal Tampabulu
8. Alhajj Hamim Djalal, Lc. asal Loloda
9. Muhammad Abdullah L., Lc. asal Tanrutedong

Foto bersama wisudawan/ti bersama beberapa warga KKS. Gambar oleh: Faruq

Acara yang diselenggarakan oleh PPMI Mesir ini adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap kalangan Masisir, momen ini bagi tiap wisudawan sebagai pengingat bahwa ia adalah seorang sarjana Universitas al-Azhar dan bagi para Mahasiswa yang belum menyelesaikan jenjang lisensinya mampu meningkatkan lagi semangatnya dalam menuntut ilmu untuk bisa seperti wisudawan berprestasi hari ini. “Alhamdulillah, saya mendapatkan semangat tersendiri setelah mendapati para senior meraih predikat mumtaz dan jayyid jiddan. Sehingga memicu motivasi kita agar bisa seperti mereka nantinya.” Ungkap Nashirah Mahmud, mahasiswi kedatangan 2018.

Terhitung ada beberapa dari mereka yang akan melanjutkan pendidikannya pada jenjang magister di Universitas al-Azhar Mesir. Salah satu di antaranya adalah Muhammad Arizal Patahangi, Lc. lulusan Fakultas Usuluddin jurusan akidah dan filsafat. Ia mengaku memiliki motivasi tersendiri, “al-Azhar telah membuka pikiran saya dan harus disempurnakan.” Tegasnya.

Beberapa nama lainnya memilih akan bertolak ke kampung halaman melanjutkan pendidikan dan terjun langsung mengabdikan diri kepada masyarakat, Rahmat Nur, Lc. salah satunya. Dalam tanggapannya, beliau memaparkan bahwa wisuda bukanlah titik akhir dari perjuangan, melainkan titik awal dari perjuangan sebagai duta Azhar bagi Indonesia. “Pada hakikatnya wisuda ini bukanlah akhir dari perjalanan kita tapi justru ia adalah tanda bahwa kita akan memulai perjuangan yang sebenarnya, dengan selesainya jenjang ini tentunya beban yang akan dipikul pastinya lebih berat lagi sebagai duta Azhar bagi negeri.” Ujar pria yang memiliki bakat seni ini. (Manggaukang)

Artikel Terkait