Wawasan, Kairo – Kabar gembira untuk kita semua, visa Maba sudah ada kejelasannya. Hal ini pertama kali disampaikan melalui surat pemberitahuan resmi oleh Lembaga Informasi dan Konsultan Studi (LINKS) OIAA Indonesia pada Jumat, 10 Februari 2023 di Jakarta.
Hal ini tentunya melahirkan napas lega dari berbagai kalangan. Khususnya pihak Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) yang mengklaim sudah dua tahun dirugikan akibat keterlambatan ini. Berbagai aspirasi yang diperjuangkan Masisir pun bukannya tak bersambut, pergerakan tersebut juga diikuti oleh para Maba yang menuntut jawaban atas ketidakjelasan visa yang terkesan berlarut-larut.
Pada akhirnya, turunnya visa yang baru sebagian, seakan menjadi angin segar di tengah badai was-was yang menggempur baik Masisir, Maba, ataupun orang tua yang juga ikut khawatir menantikan keberangkatan sang buah hati.
1.
Sebagian Visa Sudah Turun
Surat tersebut mengandung
informasi bahwa Pemerintah Mesir telah mengabulkan permohonan visa Maba
Indonesia tahun 2022. Tentu berita ini menjadi angin segar bagi para Maba. Pada
kali pertama, pihak LINKS baru menerima 190 visa. Surat pemberitahuan
tersebut juga
disertai informasi bahwa persetujuan ini akan diberikan secara bertahap.
Tiga hari kemudian, Selasa,
14 Februari 2023, LINKS kembali menerima visa tahap kedua sebanyak 100 paspor. Lalu pada
Jumat, 17 Februari 2023, 190 visa kembali turun untuk tahap yang ketiga. Informasi terakhir, ada 307
visa yang kembali diterima pada Jumat, 24 Februari 2023. Pihak Pusiba dan LINKS
aktif memberikan informasi terbaru tentang visa ini di media sosial.
Perlahan tapi pasti,
persetujuan visa ini telah menuju titik terang. Walau belum memuaskan, tapi bisa
sedikit melegakan. Sebab berdasarkan keterangan dari Ketua KPP Maba KKS, Muhammad Alim Nur, ada
1.602 Maba yang sedang menunggu tanggal keberangkatan. Sedangkan visa yang
turun baru berjumlah 787 visa.
2.
Pergerakan dan Aspirasi Mahasiswa
Di waktu yang bersamaan,
berita ini juga ikut melegakan banyak pihak yang terkait dengan pengurusan
Maba, seperti Komite Pelaksana Pendaftaran (KPP) Maba di Mesir. Tentu ada sederet lika-liku yang
mewarnai dinamika sebelum sampai ke tahap turunnya visa.
Bermula dari keresahan
organisasi Senat Mahasiswa yang sudah siap ”direpotkan” oleh kedatangan Maba
yang berdekatan dengan waktu ujian. Ketika Maba tak kunjung datang hingga
selesai ujian, isu keterlambatan ini menarik banyak perhatian Masisir, terutama
mereka yang terlibat aktif dalam pengurusan Maba.
Karena tertarik, banyak
pihak kemudian melakukan pengamatan dan investigasi mendalam yang melahirkan
berbagai opini terkait masalah keterlambatan yang telah terjadi selama dua tahun
terakhir. Ketua KPP Maba KKS Mesir, Muhammad
Alim Nur, menjadi salah seorang Masisir yang sering
mengerahkan tenaga untuk mengusut permasalahan ini. Ia pun kerap kali
melayangkan aspirasinya ke publik untuk menyadarkan bahwa isu ini perlu diperhatikan dan
merupakan tanggung jawab bersama.
Setelah gerakan-gerakan mahasiswa
yang diusahakan dari Mesir, para Maba Angkatan 6 Pusiba (El-Feiza) di Indonesia
juga ikut menyingsingkan lengan baju untuk membantu mencari keterangan dan
kebenaran tentang proses pemberkasan yang menuai banyak pertanyaan. Tak
tanggung-tanggung, perwakilan dari mereka datang mengunjungi Kedutaan Besar
Mesir di Indonesia untuk mengonfirmasi berbagai tanda tanya yang memerlukan
jawaban secara mendesak. Hal ini
diklaim pada blog resmi El-Feiza 06 Generation.
Dilansir dari blog tersebut, bahwa pada
Senin, 6 Februari 2023 sejumlah 280 paspor sudah mendapatkan persetujuan dan sedang diproses
visanya. Adyatma Zaki R. sebagai penulis berita kemudian menyampaikan beberapa
informasi untuk memuaskan rasa penasaran banyak pihak yang sudah lama
bertanya-tanya, seperti visa tersendat di mana dan kapan akan berangkat. Lalu di akhir
tulisan, ia berpesan kepada para Maba agar tetap menghidupkan pikiran kritis
dan berani bertindak mencari kebenaran.
3.
Jadi, Kapan Berangkat?
Setelah
lika-liku, semua doa dan usaha dari berbagai pihak kemudian menumbuhkan buah. “Alhamdulillah,
saya agak lega karena sudah ada kepastian. Walaupun dulu sempat geregetan”, ucap
salah seorang Maba yang visanya sudah turun di tahap pertama.
Berdasarkan keterangan
narasumber, turunnya sebagian visa itu baru sebatas berita gembira. Belum ada
pemberitahuan atau gerakan lebih lanjut seperti tanggal keberangkatan dari
mediator kepada Maba.
“Mungkin menunggu sampai
yang lain juga turun visanya”, jawabnya ketika ditanya tentang tanggal
keberangkatan sudah ada atau belum.
Sebab itu, tak ada pilihan bagi Maba selain menunggu. Harapan
dan doa tak henti dipancarkan demi lancarnya proses persetujuan sisa visa yang ada. Agar
proses yang bertahap ini bisa dilakukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
“Semoga saja urusan visa ini
bisa rampung sebelum ujian termin II”, harap salah seorang Maba.
Reporter:
Afriadi Ramadhan, Akmal Sulaeman
Editor:
Ryan Saputra