PPMI

Nota Belanja Banyak yang Tidak Jelas; EGP 113.000 Uang Wisuda Masih Tersisa

 

Wawasan, Kairo— Sidang Paripurna MPA PPMI
Mesir diadakan pada Rabu (22/2) di gedung KMJ. Di mana sidang kali ini sempat
menyinggung banyaknya fathuroh (red— nota belanja) yang kurang jelas dan
tidak tervalidasi dengan baik. Selain itu, sisa uang dari kepanitiaan wisuda
hingga saat ini masih tersisa EGP 113.000 dan telah dikembalikan 100% ke
Bendahara Umum.

Hal ini pun diamini oleh Andi Fuadh Syauqi
selaku Bendahara Umum, “Untuk mengenai fathuroh yang tidak jelas, kalau
melihat laporan keuangan mereka itu ada sebanyak 2.200 sekian item yang
dibeli atau yang digunakan. Sedangkan faturoh yang ada hanya sekitar 300 sampai
400 fathuroh asli. Selebihnya itu kita kemarin berdiskusi, jalan
keluarnya adalah tulis sendiri,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa EGP 20.000 dari
sisa uang tersebut akan dialokasikan ke anggaran dana kepanitiaan wisuda selanjutnya.
Adapun sisanya, untuk sementara ini akan dianggarkan ke anggaran dana termin
dua PPMI Mesir.

Adapun dampak dari fathuroh yang
tidak valid tersebut ini diungkapkan langsung oleh Abdul Qadir Zaylani selaku
Ketua Kajian Strategis (KASTRAT) PPMI Mesir. “Salah satu bentuk dari
penggelapan dana ringan kalau kita cari contohnya untuk organisasi, yaitu
penggelapan bukti transaksi atau fathuroh. Nah, kalau fathuroh
tersebut diselewengkan misalnya memang di situ tertulis misalnya roti itu 85,
bisa jadi yang ditulis di fathuroh yang bukan asli 100. Itu memang bisa
berpotensi.” jelasnya.

Selain itu Abdul Qadir pun menjelaskan
bahwa sisa uang tersebut akan dialokasikan sesuai dengan AD/ART PPMI Tahun 2018
yang akan diamandemenkan, Bab 7 tentang kegiatan PPMI Mesir pasal 41 tentang
dana kegiatan PPMI Mesir ayat 1, dana kegiatan PPMI Mesir adalah dana yang
diusahakan oleh PPMI Mesir dan / atau dana yang diperoleh dari dan / atau
diusahakan oleh pihak lain serta disampaikan kepada PPMI.

Ketua Kastrat sendiri pun berharap agar untuk
dana tersebut bisa dilakukan pemerataan. Baik itu ke Lembaga Semi Otonom ataupun
Senat-Senat dan lain-lain. Supaya dapat menopang program kerja mereka.

Reporter: Akmal Sulaeman

Editor: Ichsan Semma 

Artikel Terkait