MasisirWawasan

Masisir Mutfawwiq; Kuantitas Anggota KKS Penerima Takrim Menurun

Wawasan,
Kairo-
Ahad,
16 September 2018, PPMI Mesir bekerjasama dengan Wihdah, 4 Senat Mahasiswa

Indonesia di Universitas Al-Azhar
, dan 17 Kekeluargaan, menyelenggarakan acara Masisir
Mutfawwiq. Acara ini berlangsung di Auditorium Markaz Syeikh Zayid,
Distrik
6, Kota Nasr
,
Kairo.
Acara Masisir Mutfawwiq
ini dijadwalkan mulai pada pukul 10.00 CLT. Namun, acara baru dimulai sekitar
pukul 10.40 CLT. Meskipun demikian, ini tidak mengurangi antusias para peserta
yang memenuhi auditorium Markaz Syeikh Zayid. Penampilan shalawat Ikatan
Persaudaraan Qari-Qariah Indonesia (IPQI) juga turut memeriahkan acara ini.
Acara ini merupakan pembekalan
untuk calon mahasiswa baru kedatangan tahun 2017 yang sebentar lagi akan
memasuki jenjang kuliah. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sekjen PPMI,
Muhammad Najid Ikhtiar. Dalam sambutannya beliau mengatakan
, bahwa tujuan
dari acara ini
ialah memberikan gambaran perkuliahan di
Universitas Al-Azhar. Sehingga, mahasiswa diharapkan siap untuk mengikuti
proses perkuliahan.
“Di tahun-tahun
mendatang, 100 mahasiswa mumtaz asal Indonesia bukan lagi hal yang
sulit.” Kata beliau sebelum mengakhiri sambutannya.
Bapak Helmy Fauzi selaku
Duta
Besar Indonesia untuk Mesir,
turut hadir bersama
jajarannya
di acara ini. Panitia berinisiatif untuk memberikan
kesempatan kepada beliau untuk menyampaikan sambutannya, sekaligus memberikan takrim
kepada 16 mahasiswa peraih nilai mumtaz, “Indonesia bangga dengan
mahasiswa-mahasiswa yang meraih mumtaz dan jayyid jiddan di
Universitas Al-Azhar. Berprestasi di UI, ITB, ataupun UIN, menjadi hal yang
biasa jika dibandingkan dengan peraih prestasi di Universitas Al-Azhar.” Kata
beliau dalam sambutannya.
Adapun tindak lanjut
dari acara ini, akan diambil alih oleh senat-senat setiap fakultas.
“Karena
acaranya juga bekerjasama dengan senat, maka tindak lanjut dari acara ini akan
dihandle oleh senat-senat setiap fakultas dibawah naungan PPMI.” Kata
Novan, salah satu panitia.
Acara pembekalan ini
dirangkaikan dengan pemberian takrim kepada mahasiswa-mahasiswa peraih mumtaz
dan jayyid jiddan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara pemberian takrim
dilaksanakan di kantor KBRI.
Tahun ini, sebanyak 16
mahasiswa mendapatkan nilai mumtaz dan 185 mahasiswa mendapatkan nilai jayyid
jiddan.
Mahasiswa peraih nilai mumtaz mendapatkan 700 EGP dan peraih
nilai jayyid jiddan mendapatkan 500 EGP. Pemberian takrim kepada peraih
mumtaz langsung diberikan oleh Duta Besar Indonesia, Bapak Helmy Fauzi.
Adapun pemberian takrim kepada peraih nilai jayyid jiddan diberikan
oleh ketua PPMI karena Bapak Duta Besar izin meninggalkan acara setelah
menyerahkan takrim kepada peraih mumtaz.
Beberapa anggota KKS
juga mendapatkan takrim. Diantaranya Muhammad Nasrul Bahtiar, Andi Nurul
Huda, Ahmad Faizal, Fitrah Kumkelo, Ahmad Zabadil Bahri, Abdul Latief, dan
beberapa anggota lainnya. Jumlah penerima takrim dari anggota KKS
terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Penerima
takrim dari anggota KKS jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun
lalu. Kami berharap mayoritas anggota bisa menerima takrim bersama-sama.
Meskipun takrim tersebut bukan menjadi standar kesuksesan di bidang
keilmuan.” Kata Muhammad Nasrul Bahtiar, yang juga merupakan ketua
I KKS.
(Mufas)

Artikel Terkait