MasisirWawasan

Shalawat Kemerdekaan Tutup Kegiatan Safari Shalawat

Wawasan, Kairo- Kamis, 16 Agustus 2018, PPMI
Mesir bekerjasama dengan Zaahera dan Sahah Indonesia baru saja mengadakan acara
Shalawat Kemerdekaan. Acara yang diadakan untuk menyambut HUT RI ke-73 ini diawali
dengan istigasah dan doa bersama untuk korban bencana gempa bumi di Lombok.
Tidak hanya doa bersama, turut dibuka juga penggalangan dana untuk korban
bencana tersebut.
Acara yang bertempat di Shalah Kamil Kampus
al-Azhar, Distrik 6, Kota Nasr ini dihadiri oleh beberapa syekh, diantaranya
Syekh ‘Alaa Muhammad Musthofa Na’imah, Syekh Dr. Fathi Abdurrahman Hijazi,
Syekh Dr. Muhammad Mehanna, dan Syekh Zakariya Muhammad Marzuq. Turut hadir
pula Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Dr. Usman Syihab, M.A., serta
jajaran pengurus Sahah Indonesia dan PPMI Mesir.
Acara berlangsung sangat hikmat dengan lantunan salawat
oleh tim hadrah Syababul Azhariy dan tim nasyid IPQI. Apalagi ditambah dengan deklamasi
puisi spektakuler oleh salah seorang anggota 
KKS, Fikry Haiqal Arif dengan diiringi dengan tayangan video bencana
gempa bumi yang menimpa Lombok. Fikry, yang mengenakan baju adat Sulawesi
Selatan, mendeklamasikan dua buah puisi dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.
Puisi tersebut bercerita tentang derita para korban bencana alam di Tanah Air, khususnya
untuk korban gempa Lombok. Dimana rakyat lebih antusias dengan pesta politik ketimbang
membantu para korban bencana. Hadirin pun tampak sangat  menghayati penampilan tersebut.
Acara Shalawat Kemerdekaan ini juga dirangkaikan
dengan Penutupan Safari Shalawat yang diadakan Zaahera di 17 kekeluargaan.
Acara Safari Shalawat resmi ditutup dengan pemberian piagam penghargaan kepada
setiap kekeluargaan atas kesediaannya melaksanakan acara tersebut. Tak luput,
diumumkan pula beberapa kekeluargaan terbaik berdasarkan kriteria penilaian
pihak panitia. Kriteria Kekeluargaan Terkreatif berhasil dimenangkan oleh KKS,
sayangnya MC lupa menyebut predikat tersebut sehingga pemberian piagam
penghargaan terpaksa dilakukan di belakang panggung. Muhammad Yusuf Perdana,
selaku ketua panitia Safari Shalawat di KKS mengaku sangat kecewa dengan
kejadian tersebut, namun pihak panitia berjanji agar simbolis pemberian piagam
akan dilangsungkan di acara Zaahera Award mendatang. (Intan Dien)

Artikel Terkait