 |
| Koordinator Takaful (Gambar: dok. Wawasan) |
Wawasan, Kairo—“Jadi dengan banyaknya kegiatan yang
dicakupi oleh Baruga Perpusdok (perpustakaan dan dokumentasi), terjadi yang namanya kurang efektif dalam hal penanganan kesehatan.” Demikianlah ungkap Achmad Fadil Abdullah selaku Koordinator Takaful saat diwawancarai oleh Kru Wawasan setelah acara Barazanji, Tudang Sipulung, Shalawatan (BTS), yang diadakan di Baruga KKS pada hari Kamis kemarin (2/9).
Fadil
pun menjelaskan bahwa Takaful adalah badan otonom baru yang didirikan pada tanggal 5 agustus 2021
yang berfungsi sebagai lembaga sosial kemanusiaan yang bergerak di bidang
kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan.
Meski
berorientasi dalam bidang keamanan, Fadil menegaskan bahwa Takaful dibentuk
bukan untuk menyaingi eksistensi Dewan
Keamanan dan Ketertiban Masisir (DKKM), melainkan hanya sebagai langkah pengoptimalan
keamanan Masisir dalam ruang lingkup kekeluargaan.
Ia
menjelaskan bahwa jika ada sebuah kasus yang terkait keamanan dalam KKS,
otomatis pelaporannya yang paling pertama adalah kepada
kerabat dekat atau almamater. Setelah dari almamater, kasus tersebut baru disampaikan ke takaful—dalam bidang keamanan, adapun jika tim Takaful tidak bisa menangani
kasus tersebut, barulah kasus tersebut dibawa ke ranah DKKM.
“Selagi
masih ada KKS yang bisa tangani, kenapa harus keluar, begitu,” pungkasnya. (Aisyah)
