Wawasan, Kairo- Anging Mammiri FC menggelar laga uji coba keduanya
jelang Piala Presiden PPMI Mesir penghujung Maret ini. Menghadapi Siliwangi FC,
Pasukan Ayam Jantan menumbangkan tim kebanggaan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat dengan
skor tipis 3-2. Ini menjadi laga uji coba kedua tim kebanggaan warga KKS. Sebelumnya, tim
besutan Yusran Yusuf itu berhasil meraih kemenagan saat menghadapi Sriwijaya FC.
jelang Piala Presiden PPMI Mesir penghujung Maret ini. Menghadapi Siliwangi FC,
Pasukan Ayam Jantan menumbangkan tim kebanggaan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat dengan
skor tipis 3-2. Ini menjadi laga uji coba kedua tim kebanggaan warga KKS. Sebelumnya, tim
besutan Yusran Yusuf itu berhasil meraih kemenagan saat menghadapi Sriwijaya FC.
Anging Mammiri FC banyak menguasai permainan sepanjang babak pertama. Gol
pertama tercatat beberapa menit setelah pertandingan dimulai. Serangan dibangun
oleh penyerang AMC. Umpan terobosan diberikan Muhammad Irsyad Bambang ke
Muhammad Shalah Assyahid menuai hasil. ia berhasil mengeksekusi bola yang berbuah
menjadi gol pada menit ke-5.
Gol kembali ditorehkan AMC di menit ke-9. Umpan terobosan dari Muhammad Irsyad
kembali memanjakan tandemnya, Muhammad Shalah, dengan berhasil menyarangkan
bola di gawang Siliwangi FC.
Sesekali gawang Ayam Jantan terancam oleh serangan Siliwangi, namun masih mampu
diselamatkan dari kebobolan. Keparawanan gawang Ayam Jantan pun berhasil dijaga
oleh Hizbul Mujahidin meskipun tensi pertandingan terbilang tinggi. Hingga
turun minum, kemenangan 2 gol tanpa balas buat AMC.
Memasuki babak kedua, bongkar pasang pemain dilakukan oleh Yusran Yusuf. Salah satunya
memasukkan Aco Hud el-Haq sebagai pilar depan Tim Ayam Jantan. Siliwangi FC
juga tak ketinggalan, beberapa pemainnya turut diganti.
Siliwangi FC sendiri terus bekerja keras membangun serangan. Hingga sepakan
Fikri, pemain muda Siliwangi, berhasil mengejar ketertinggalan dengan mencetak
gol di menit ke-49. Namun, tak berselang lama sodoran bola dari Juandi Sajad ke
arah Aco el-Haq berhasil membuahkan gol ketiga untuk AMC di menit ke-52.
Siliwangi FC kemudian berhasil menyarangkan gol kedua di gawang Ayam Jantan melalui
tendangan Ahmad Mujahid dari kanan gawang yang tak mampu dihalau oleh kiper
AMC.
Skor tipis 3-2 membuat kedua tim bekerja keras menambah gol. Saling serang
terjadi menjelang berakhirnya babak kedua. Tapi sampai peluit panjang 80 menit dibunyikan
wasit, kedudukan tetap dengan kemenangan AMC 3-2.
Syauqaddin Najamuddin sebagai pelatih Anging Mammiri FC memberikan komentarnya
dalam wawancara setelah laga. “Merujuk kepada dua laga persahabatan ini, Alhamdulillah
kita bisa meraih hasil positif. Namun, sangat kontras perbedaan antara
permainan melawan Sriwijaya FC dengan Siliwangi FC. Sedikit jauh dari ekspektasi jajaran pelatih
dan staf. Dari laga
persahabatan terakhir ini terlihat ada beberapa pemain yang tidak fokus dan
malah ada yang kebingungan. Maka dari itu, pesan saya untuk para pemain tetaplah
membangun dan menjaga kekompakan satu sama lain.”
dalam wawancara setelah laga. “Merujuk kepada dua laga persahabatan ini, Alhamdulillah
kita bisa meraih hasil positif. Namun, sangat kontras perbedaan antara
permainan melawan Sriwijaya FC dengan Siliwangi FC. Sedikit jauh dari ekspektasi jajaran pelatih
dan staf. Dari laga
persahabatan terakhir ini terlihat ada beberapa pemain yang tidak fokus dan
malah ada yang kebingungan. Maka dari itu, pesan saya untuk para pemain tetaplah
membangun dan menjaga kekompakan satu sama lain.”
Beliau pun menambahkan dengan mengajak setiap lapisan warga KKS
untuk memberikan segala bentuk dukungan terhadap tim kebanggaan ini. “ Mariki semua bantu tim kebanggaan
kita AMC di event akbar Masisir tahun ini. Mari berikan semua bentuk dukungan
untuk tim kesayangan kita. Satukan suara dukung AMC dalam usaha dan doa.” (Manggaukang)
untuk memberikan segala bentuk dukungan terhadap tim kebanggaan ini. “ Mariki semua bantu tim kebanggaan
kita AMC di event akbar Masisir tahun ini. Mari berikan semua bentuk dukungan
untuk tim kesayangan kita. Satukan suara dukung AMC dalam usaha dan doa.” (Manggaukang)
