Al-AzharMasisirWarta

Terpilih Sebagai Ketua Marhalah Nusantara 2022, Kholik: Mahasiswa Pusiba dan Kemenag Sama

 

Sesi Wawancara Wakil Ketua Marhalah el-Kasyifa (Gambar: dok. Wawasan)

Wawasan, Kairo— “Tidak ada bedanya mahasiswa yang melalui
jalur Pusiba dengan jalur Kemenang (Kementrian Agama), serta mahasiswa Buuts,” ucap
Muhammad Kholik Firmansyah, ketua terpilih Marhalah Nusantara 2022, Kamis
(17/3).

 

Hal tersebut ia sampaikan ketika menjawab pertanyaan yang
diajukan panitia Orientasi Mahasiswa Baru (Ormaba) Persatuan Pelajar dan
Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir 2022 dalam debat kandidat Ketua Marhalah
Nusantara. Di sana ia menekankan bahwa kesetaraan itu harus dijunjung tinggi
agar tidak tercipta ketimpangan di antara mahasiswa, khususnya angkatan
kedatangan 2022 tersebut.

 

Ketua Marhalah Nusantara el-Kasyifa ini juga menyampaikan
visi-misinya setelah terpilih menjadi ketua, “Visi saya sebagai roda penggerak,
di mana saya bisa memulai pergerakan, saya bisa mencetuskan ide-ide dan semua
gagasan untuk angkatan saya sendiri.”

 

Adapun Misi untuk mewujudkannya, ia akan memadukan segala elemen
penting dalam angkatan, yang kemudian menurutnya akan dikaji lebih dalam demi mengeluarkan
apa yang bisa pengurusnya lakukan pada ajang-ajang tertentu.

 

Acara yang berlangsung kurang lebih selama 6 jam ini dihadiri
oleh 5 orang perwakilan dari setiap 16 kekeluargaan; 2 diantaranya menjadi
kandidat ketua, satu dari kandidat ketua putra dan satu dari kandidat ketua
putri, dan 3 sisanya menjadi pemilih.

 

Hasil dari pemilihan ketua Marhalah Nusantara ini
mengeluarkan 2 nama dari 16 kandidat ketua putra, suara pertama dengan Muhammad
Kholik Firmansyah perwakilan dari kekeluargaan Kekeluargaan Mahasiswa Banten (KMB)
yang memperoleh 21 Suara, lalu suara terbanyak kedua oleh Fathul Nafsi
perwakilan dari kekeluargaan Kekeluargaan Mahasiswa Nusa Tenggara Bali (KMNTB) dengan
16 suara.

 

Nafsi dengan urutan kedua otomatis menjadi wakil ketua Marhalah
el-Kasyifa. Ia menambahkan harapan untuk seluruh anggota el-Kasyifa agar selalu
mengingat tujuan mereka sebagai penuntut ilmu, dan berusaha menaklukkan Kairo
dan apa yang ada di Al-Azhar. (Anugrah)

 

Artikel Terkait