KegiatanMATTentang KKS

Terkait Kebutuhan Finansial Warga KKS yang Kurang Mampu, Kedua Calon Punggawa Berikan Pandangan Dalam Debat Kandidat Calon Punggawa KKS Mesir

 

Debat Kandidat (Gambar: dok. Panitia MAT)

Wawasan, Kairo—“Finansial dan ekonomi kita
berbeda-beda, KKS mestinya selalu hadir dengan sistem bukan janji. Kami
menawarkan sebuah sistem namanya Baruga Peduli, dengan sistem bantuan sosial (Bansos)
mengumpulkan dana dari berbagai sektor, bisa menjadi solusi jangka panjang bagi
teman-teman dan selalu hadir untuk membantu teman-teman dari segi sosial entah
dari finansial, kesehatan keamanan dan lain-lain” jawab kandidat 01, Muhammad
Syahran Hidayat ketika ditanyai oleh kandidat 02, Fikri Haiqal Arif tentang apa
saja yang dipersiapkan jikalau ada warga KKS yang memiliki masalah dalam
finansial, dalam Debat Kandidat Calon Punggawa KKS Mesir periode 2021-2022 hari
ini (14/7) di Baruga Sulawesi.

 

Menanggapi jawaban kandidat 01 tersebut, Fikri
beranggapan bahwa selama ini KKS telah sering mengadakan Bansos untuk berbagai
kebutuhan finansial warga KKS. Menurutnya, Bansos tersebut seringkali mendapati
masalah bahwa sumber dananya absurd dan kurang jelas. Ia menjelaskan bahwa
seakan dengan Bansos tersebut kita mengharapkan sesuatu yang belum pasti.

 

Sehubungan dengan finansial warga yang kurang mampu,
kandidat 01, Syahran juga mengajukan pertanyaan tentang bagaimana jika ada
warga KKS yang sakit dan mesti dibawa ke rumah sakit sedangkan ia tidak
memiliki biaya.

 

Debat Kandidat (Gambar: dok. Panitia MAT)

Fikri memberi solusi dengan memperkuat fungsi Dewan
Pengurus (DP) Baruga Perpusdok dan Kesehatan, yaitu memberi maklumat-maklumat
untuk terus menjaga kesehatan.

 

Adapun jika mendesak untuk dibawa ke rumah sakit,
Fikri menjawab dapat memaksimalkan dana yang tersedia ketika sudah bisa
memaksimalkan Dewan Daerah yang merupakan salah satu program yang dicanangkan
olehnya.

 

Menanggapi hal tersebut, Syahran berpendapat bahwa
Dewan Daerah adalah proses atau jalan untuk mendapatkan dana sedangkan sistem
yang harus ada adalah Baruga Peduli. Bahkan, ia berharap agar program Baruga
Peduli tersebut bisa menjadi salah satu badan otonom (BO) KKS. (Azhar)

 

Artikel Terkait