Al-AzharMasisir

Orang Mesir Jarang Rayakan Turunnya Al-Quran, Pakar Bidang Qiraat Al-Azhar: Saya Belajar dari Orang Indonesia

 

Wawasan, Kairo  — “Mengadakan haflah nuzulul Qur’an (perayaan turunnya Al-Qur’an-red) pada dasarnya merupakan sunah yang utama. Saya sendiri melihat sangat sedikit orang Mesir yang merayakannya. Kalian datang dari Indonesia, belajar pada para Syekh lalu membawa kebiasaan kalian dari Indonesia dan mengajari orang-orang Mesir, maka dari itu pun saya belajar dari kalian,” ungkap Pakar Bidang Qiraat Al-Azhar, Asim As-Said dalam Bahasa Arab.

Saat mengisi sesi pada Haflah Nuzulul Qur’an dan Ijazahan Hadis Arba’in fi Fadhail Qur’an di
Auditorium Darul Hasan Keluarga Mahasiswa Jambi (KMJ) Mesir itu ia mengingatkan, Al-Qur’an merupakan hal yang paling utama serta ilmu yang paling bermanfaat.

Tidak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa Allah Swt. dalam firman-Nya tidak hanya menyebutkan keutamaan malam Lailatul Qadr sama dengan ibadah seribu bulan, menurutnya bahkan lebih besar lagi.

Selain itu, acara yang PPMI Mesir gelar pada Jumat (7/5) kemarin, bekerja sama dengan Ikatan
Persaudaraan Qari dan Qariah Indonesia (IPQI) Mesir dan Ikatan Keluarga Darul Ulum (IKADA) Lido Mesir tersebut mereka awali dengan khataman Al-Qur’an oleh para peserta yang hadir, lalu membaca kasidah Burdah Imam Al-Busairi.

Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Farhan Aziz Wildani dan Rifky Ramdhani, selaku Presiden dan Wakil Presiden PPMI Mesir. Namun, dua tokoh Al-Azhar, Rosyad Zagloul dan Asyrof Hamir yang seharusnya menjadi pemateri kala itu berhalangan untuk hadir. (Ichsan)

Artikel Terkait