Al-AzharIKAKASMasisirTentang KKS

Mahasiswa Indonesia Raih Gelar Doktor di Universitas Al-Azhar dengan Predikat Summa Cum Laude

 

Sidang Munaqasyah (Gambar: Dok. Wawasan)

Wawasan, KairoSatu lagi putra bangsa yang berhasil meraih gelar Doktor dengan nilai Summa Cum Laude. Dr. Shalahuddin Ayyub Fakhruddin, MA. mempertahankan disertasi berjudul ‘At-Tarjihat
at-Tafsiriyah lil Khatib Asy-Syirbini (w. 977 H) fi Tafsirihi as-Siraj al-Munir
‘Aradun wa Dirasatun wa Ta’liqun’
pada takhassus
Tafsir dan Ulumul Qur’an, fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar
Kairo.

 

“Tema yang saya bahas ini bukan tema yang baru,
di sini membahas tentang pendapat-pendapat tafsir yang dikuatkan oleh Khatib
Syirbini dalam tafsirnya. (Adapun) kenapa saya memilih itu karena kajiannya bersentuhan
dengan metodologi tarjih
,ungkap
Salahuddin
ketika ditanya tentang latar belakang disertasi yang ia tulis.

 

Menurut Salahuddin, disertasi yang ia tulis
berbeda dengan kebanyakan disertasi tentang tarjihat,
yang
mana
membagi dari ayat tertentu sampai ayat tertentu
. Sementara Salahuddin mengambil keseluruhan isi
kitab as-Siraj al-Munir, karena ia memilih lebih spesifiknya lagi yaitu pendapat-pendapat
yang dikuatkan Khatib Syirbini hanya dengan kalimat yang Sarih, jelas dan terang.

 

Shalahuddin Ayyub Fakhruddin yang berasal dari
Bone – Sulawesi Selatan, berhasil menyelesaikan Sidang Munaqasyah Doktoral pada
hari Rabu, (7/4) di Qo’ah Imam adz-Dzhabi lil Mu’tamarat wan Nadawat, fakultas Ushuluddin,
Kairo.

 

Salahuddin mengungkapkan, disertasinya ia
pertahankan selama 3 jam di hadapan dua penguji; Prof. Dr. Muhammad Abd Rahman
Muhammad (KaProdi Tafsir dan Ulum Quran) sebagai penguji Internal, Prof. Dr.
Afaf Najjar (Mantan Dekan Fakultas Ushuluddin) sebagai penguji eksternal,
bersama seorang Pembimbing Asli; Prof. Dr. Muhammad Shalah Syadad (Dosen Tafsir
dan Ulumul Qur’an) dan seorang Pembimbing Pembantu; Prof. Dr. Husain Muhammad
Ibrahim (Dosen Pembantu Tafsir dan Ulumul Qur’an).

 

“Disertasi
ini
saya
targetkan selesai dalam 5000 jam atau 20 bulan dengan estimasi 15 jam sehari. Dimulai
mengajukan judul pada tahun 2013,
saya sempat tawaqquf (vakum) selama 5 tahun. Hingga November 2018 saya kembali ke Mesir dan mulai menulis disertasi,” ungkap Salahuddin ketika diwawancarai oleh
kru Wawasan pada Kamis, (8/4).

 

Penasihat Ikakas Mesir tersebut mengaku, sangat minim
kesempatannya untuk hadir di acara yang diadakan Ikakas maupun KKS tersebab
waktunya ia sibukkan kuliah dan menulis disertasi sebanyak 1.175 halaman.
Bahkan di setiap tahunnya mulai 2018-2021 beliau sempatkan untuk kembali ke
Indonesia, karena
ia memiliki istri dan 3 anak di Indonesia.

 

Dengan selesainya Sidang Promosi Doktoralnya, Salahuddin mengaku lega
dan berharap dari hasil penelitiannya ini bisa menjadi Investasi bagi generasi
mendatang
. Ia tidak mempertanyakan
dimana
, kapan
dan berapa, tapi yang
ia cari adalah apapun yang menjadi investasi bagi generasi dan umat mendatang. (Azhar)

Artikel Terkait