ArtikelPPMITentang KKS

Juarai lomba Hifzil Qur’an Tingkat Internasional, Muhammad Fakhrurrozi: Lomba Dijadikan Sarana Nostalgia

 

Juara lomba Hifzil Qur’an (Gambar: dok. Wawasan)

 Wawasan, Kairo— Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) sekali lagi
mendapat kabar gembira, saat seorang pemuda asal Kolaka, Sulawesi Tenggara, Muhammad
Fakhrurrozi Zamzami yang ditunjuk oleh Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI)
Mesir sebagai perwakilan mahasiswa Indonesia pada ajang lomba hifzil qur’an
(hafalan Alquran) meraih juara satu di acara International Islamic
Exhibition in Cairo.

 

Salah satu hal menarik dari pernyataan Fakhrurrozi ialah ketika ia
mengatakan bahwa lomba tersebut dijadikannya sebagai sarana untuk bernostalgia.

 

“Biasa kalau mau tampil itu, kayak ada perasaan senang tersendiri
begitu, serasa kayak pulang begitu, kayak suasana MTQ yang biasa saya rasakan
di Kolaka atau di Indonesia. Jadi, itu biasa kalau ada event seperti
ini, saya selalu semangat untuk berpartisipasi,” ujar Fakhrurrozi pada saat
menjalani sesi wawancara bersama kru Wawasan, Jumat (30/9).

 

Pria yang kerap disapa Oci tersebut beranggapan bahwa dirinya tidak pernah berharap untuk mendapatkan
juara pada ajang lomba
tersebut.
Di samping karena mepetnya waktu persiapan, pernyataannya ini juga dipicu oleh sistem
penilaian yang terdapat pada lomba tersebut, yang mana ia menganggap bahwa
sistem penilaian yang ia lihat, merupakan sesuatu yang baru.

 

Dari pernyataan Oci, kendala yang ia alami ketika lomba berlangsung
ialah ketika ia dihadapkan pada tes uji mufradat (kosa kata), karena hal
ini memang merupakan hal yang tidak pernah ia alami sebelumnya pada beberapa
pengalaman lombanya.

 

Acara yang diadakan selama dua hari tersebut (29-30 September) merupakan program dari Thailand Student
Association (TSA). Acara ini merupakan acara tahunan, di mana beberapa negara
pada benua Asia diundang untuk memperkenalkan adat istiadat yang ada pada daerah
mereka masing-masing.
Bukan hanya itu, TSA juga mengadakan beberapa cabang lomba, yaitu hifzil qur’an, tanya jawab pasal agama, dan khitabah (ceramah).

 

Acara yang diadakan di Hay Sadis, Nadi Syabab tersebut tidak hanya membuka pameran, tapi juga membuka
bazar makanan
Thailand dan beberapa negara yang
terdapat pada benua Asia.

 

Menurut salah satu narasumber kami yang berasal dari Thailand bernama Arif, bahwa tujuan dari diadakannya acara tersebut, ialah untuk menyambung
tali silaturahmi antar negara. Karena itulah lomba yang mana pada tahun-tahun
sebelumnya cuma diperuntukkan bagi pelajar
Thailand. Kini, diubah haluannya ke lomba lintas negara.

 

Dulu-dulu ada jam’iyah (red– perkumpulan)
kami buat setiap tahun, tapi dia ada musabaqoh dalam negara sahaja, tapi
tahun ini kita nak bagi dia lebih besar. Boleh hubungkan silaturahim, boleh
kenal mengenal
bersama,
kata Arif dengan dialek
Melayunya
yang khas.


Reporter: Abdul Halim

Editor: Ryan Saputra

 

 

 

Artikel Terkait